Kado Buat Pelosok, Ribuan BTS dan Satelit SATRIA-1 ‘On’ Akhir Tahun

Pada akhir tahun, wilayah-wilayah yang sebelumnya susah sinyal berpeluang mendapatkan limpahan arus data internet imbas peresmian operasional ribuan menara Base Transceiver Station (BTS) 4G dan Satelit SATRIA-1.

“Presiden meresmikan pengoperasian BTS 4G BAKTI Kominfo tanggal 28 Desember 2023 di Talaud, Sulawesi Utara,” ujar Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi, di kantornya, Jakarta, Jumat (22/12).

Soal jumlah BTS yang akan diresmikan, ia menyebut itu “nanti di-declare. Yang pasti semua total proyek BTS 6.025 yang sudah [selesai dibangun].”

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut data per 18 Desember, Kominfo mengaku menyelesaikan pembangunan 4.988 BTS 4G dari total 5.618 BTS yang ditargetkan beroperasi penuh di daerah Tertinggal, Terdepan dan Terluar (3T).

“Ada sisa 630 lokasi bisa yang memang berpotensi di-carry over tahun depan karena pertimbangan keamanan, faktor geografi yang sulit dijangkau dan sebagainya,” kata Budi Arie, dalam siaran pers Kominfo.

Peresmian operasional BTS BAKTI ini, Menkominfo membantah soal anggapan tak akan ada lagi pembangunan menara lainnya.

“Bukan. Indonesia masih terlalu luas. Masih ada yang kurang, di Papua, ada sekian itu dibangun lagi. Yang penting, [pembangunan BTS] yang kemarin terkendala karena masalah hukum bisa kita selesaikan,” tutur dia.

Pembangunan menara BTS 4G BAKTI Kominfo ini sempat terganggu buntut kasus korupsi dengan kerugian negara sekitar Rp8 triliun.

Kasus ini pun membuat Johnny G Plate, mantan Menkominfo, dan Anang Achmad Latief, eks Direktur Utama BAKTI, masing-masing divonis 15 tahun dan 18 tahun penjara dan denda Rp1 miliar.

Peresmian Satelit Republik Indonesia-1
Menkominfo melanjutkan peresmian BTS ini bakal diiringi pengoperasian Satelit SATRIA-1.

“Itu satu rangkaian. Bisa satu hari, bisa hari lain kita tunggu aja. Tapi yang pasti [peresmian] BTS dulu,” ujar Budi.

SATRIA-1, yang juga merupakan proyek BAKTI Kominfo, diluncurkan ke luar angkasa dari Kennedy Space Center, Florida, AS, Minggu (18/06) waktu setempat.

Satelit ini pun secara bertahap menempati orbit 146 derajat Bujur Timur yang berada di atas langit Papua, Senin (30/10). Setelahnya, SATRIA-1 menjalani rangkaian pengetesan dan ditargetkan mulai beroperasi buat daerah 3T awal 2024.

Budi Arie juga mengungkap peluang pembangunan Satelit SATRIA-2.

“SATRIA-2 nanti lihat kajian kebutuhannya. Kalau memang kurang. Kita kan negara besar. Kita mau internet kita merata. Kita turun peringkat [kecepatan internet]-nya, cuma 25 Mbps. Kita harusnya bisa di 190 atau 200-an [Mbps] kecepatan kita,” tandas dia.