Dorong Desa Wisata, BAKTI Kominfo Komitmen Tingkatkan Akses Internet

Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) berkomitmen untuk meningkatkan akses internet di desa-desa wisata di Indonesia. Hal ini dilakukan untuk mendukung pengembangan pariwisata di daerah tersebut.

Di samping menggenjot infrastruktur, komitmen tersebut juga diwujudkan dengan penyelenggaraan program Pelatihan Digitalisasi bagi Pelaku Pariwisata di Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur. Pelatihan ini diselenggarakan bekerja sama dengan Atourin, salah satu perusahaan teknologi sektor pariwisata.

Direktur Layanan TI untuk Masyarakat dan Pemerintah BAKTI Kementerian Komunikasi dan Informatika, Bambang Noegroho, mengatakan bahwa program tersebut memiliki berbagai tujuan strategis.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Program ini memiliki berbagai tujuan strategis seperti meningkatkan optimalisasi pemanfaatan infrastruktur TIK BAKTI yang telah dibangun yang sejalan dengan arah sasaran pengembangan infrastruktur TIK BAKTI serta mendorong para pegiat wisata untuk memahami hospitality serta digital branding dan marketing,” ujarnya seperti dikutip dari ANTARA, Minggu (10/12).

Dia melanjutkan, Kabupaten Sumba Timur terpilih karena memiliki potensi wisata alam sangat melimpah, mulai dari wilayah perbukitan, pesisir, padang sabana, air terjun, dan lainnya. Kabupaten ini juga memiliki seni budaya yang beragam serta banyak desa dengan nuansa rumah adat yang masih alami dan menarik.

Sebanyak 30 pegiat pariwisata dari 15 desa wisata mendapatkan pelatihan dan pendampingan selama dua hari beberapa waktu lalu. Desa wisata tersebut adalah Pambotanjara, Tandulajangga, Watuhadang, Mondu, Kaliuda, Lainjanji, Tarimbang, Praimadita, Rindi, Kadumbul, Lambanapu, Malumbi, Matawai, Prailiu, dan Napu.

Sementara itu, Staf Direktorat Layanan TI untuk Masyarakat dan Pemerintah BAKTI Kominfo, Ariella Cindy, menjelaskan BAKTI Kominfo setiap tahun rutin memiliki program untuk meningkatkan akses internet dan kapasitas sumber daya manusia di Sumba Timur.

“Kami berharap dukungan ini dapat dimanfaatkan dengan baik oleh pelaku pariwisata yang ada di Sumba Timur,” ujarnya.

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sumba Timur, Ida Bagus Putu Punia, mengaku senang 14 desa wisata yang telah memiliki Surat Keputusan (SK) di Kabupaten Sumba Timur bisa mendapatkan kesempatan untuk mengikuti pelatihan ini selama dua hari ke depan.

“Ini akan sangat bermanfaat untuk diimplementasikan di desa wisata masing-masing agar dapat meningkatkan kualitas dan daya saing desa,” katanya.

Di sisi lain, Chief Executive Officer (CEO) Atourin, Benarivo Triadi Putra, mengatakan selain pemahaman informasi sesuai modul pelatihan, peserta juga dibekali dengan keahlian teknis tepat guna, seperti fotografi dan hospitality, yang bisa langsung diterapkan oleh mereka.

“Peserta terlihat sangat semangat dan antusias selama pelatihan berlangsung. Atourin juga membantu proses on-boarding desa wisata dan produk paket wisata mereka di platform Atourin,” jelasnya.

Ia menekankan, Atourin juga berkomitmen untuk mendampingi desa wisata peserta setelah pelatihan selesai dengan harapan semua materi dan keahlian yang diberikan selama pelatihan benar bisa terimplementasi dengan baik di desa wisata tersebut.

Dia pun berharap, dengan digitalisasi desa wisata ini, maka terjadi potensi peningkatan kunjungan wisatawan dan pendapatan di desa wisata tersebut.

“Pastinya para peserta pelatihan ini bisa menjadi local champion dalam memajukan desa wisata masing-masing melalui digitalisasi,” kata Benarivo.