Pemerintah Taiwan mendeteksi 42 serangan pesawat tempur di zona pertahanan udaranya pada Sabtu (19/8) waktu setempat usai China mengumumkan latihan militernya.
“Sejak pukul 09.00 (UTC+8) hari ini (19 Agustus), Angkatan Bersenjata R.O.C mendeteksi 42 pesawat PLA,” tulis Kementerian Pertahanan Taiwan dalam sebuah pernyataan, melansir AFP.
Sebanyak 26 pesawat tempur di antaranya terdeteksi melintasi garis median Selat Taiwan.
“Tentara nasional sedang memantau dan menggunakan metode pengintaian untuk mengendalikan [situasi],” tambah mereka.
China mengumumkan pada Sabtu pagi bahwa mereka menggelar latihan militer di sekitar wilayah Taiwan. Latihan ini disebut-sebut sebagai ‘peringatan keras’ untuk Taiwan.
Latihan tersebut dilakukan setelah Wakil Presiden Taiwan William Lai singgah di New York, Amerika Serikat dalam perjalanannya ke Paraguay. Lai juga sempat singgah di San Fransisco, AS saat akan kembali ke Taipei.
China meminta AS berhenti berinteraksi dengan Taiwan dan tak lagi mendukung ‘pemerintah separatis’ yang kini dipimpin oleh Presiden Tsai Ing Wen. China menganggap Lai sebagai pembuat onar.
“Lai dengan keras kepala berpegang teguh pada posisi separatis untuk kemerdekaan Taiwan. Dia benar-benar pembuat onar,” ujar Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China di Beijing, Senin (14/8).
China telah meningkatkan tekanan terhadap Taiwan selama satu tahun terakhir. China mengirimkan serangan pesawat tempur dan kapal hampir setiap hari di sekitar pulau tersebut.
China menganggap Taiwan sebagai wilayahnya yang membangkang dan berupaya untuk merdeka. China sendiri selalu marah tiap kali ada pejabat Taiwan yang berkunjung ke negara asing, terutama negara-negara yang menjalin hubungan diplomatik dengannya.