Janji Makan Siang Gratis Dikritik, Prabowo: Gue Heran Selalu Ada yang Nyinyir

Calon presiden nomor urut dua Prabowo Subianto mengaku heran terhadap pihak-pihak yang memandang sinis program makan siang gratis dan pemberian susu. Pernyataan itu dia ucapkan dalam acara deklarasi dukungan Relawan Pedagang Indonesia Maju atau Rapim di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Jumat, 8 Desember 2023.

Ketua Umum Partai Gerindra itu mengatakan, jika diberi mandat memimpin Indonesia, pihaknya akan memberi makan siang dan susu gratis kepada seluruh anak Indonesia. Namun, ada orang-orang nyinyir terhadap program itu. “Gue heran tuh bangsa Indonesia kok selalu ada yang nyinyir,” ucapnya.

Tak hanya itu, Prabowo menyinggung orang-orang yang menuding programnya tidak realistis. “Apa bisa? Selalu apa bisa, belum dicoba sudah apa bisa. Itu namanya menyerah sebelum bertarung,” ujarnya. Dia kemudian mengutip Sukarno yang mengatakan cita-cita harus digantungkan setinggi langit.

Prabowo mengklaim, program makan siang dan susu gratis akan membuat anak-anak Indonesia tumbuh kuat. “Anak Indonesia akan tumbuh menjadi warga yang cerdas, kuat, dan bisa bekerja yang bisa membawa Indonesia benar-benar jadi negara makmur dan kuat,” ujarnya.

Makan siang dan susu gratis, menurut Prabowo, akan diberikan kepada seluruh anak Indonesia. “Termasuk yang masih di kandungan ibunya, karena dia 9 bulan di kandungan ibunya, dan ibunya harus kita dukung,” ujarnya.

Program makan siang gratis untuk anak sekolah, dan bantuan gizi serentak untuk anak dan ibu hamil merupakan salah satu program yang masuk dalam janji kampanye pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Mereka berjanji akan menjalankan program tersebut jika menjadi pemenang Pilpres 2024.

Direktur Center of Economic and Law Studies atau Celios Bhima Yudhistira menyarankan agar capres-cawapres berfokus pada program yang sudah ada.

“Sebaiknya fokus saja ke program stunting yang ada, dengan alokasi anggaran yang lebih tepat sasaran dan pengawasan ketat. Dibandingkan buat program bombastis soal makan siang siswa,” kata Bhima pada Tempo, Sabtu, 28 Oktober 2023.

Dia juga menyarankan agar penggunaan anggaran untuk mengatasi stunting tidak digunakan dengan melompat-lompat. Menurut Bhima, untuk mengatasi stunting, seharusnya program diberikan kepada ibu hamil dan bayi berumur 1.000 hari pertama kehidupan.

“Kalau anggaran tidak fokus dan melebar, sementara isu kemiskinan struktural masih belum selesai, maka dampaknya ke pelebaran defisit anggaran,” ujar Bhima.

Kecuali, kata dia, jika Prabowo-Gibran ingin menyetop program Presiden Joko Widodo atau Jokowi sehingga ada ruang fiskal yang lebih besar.

SUMBER:TEMPO