Kominfo Bocorkan Elon Musk Mau Bikin Kantor di Indonesia

Layanan satelit milik miliarder Elon Musk, Starlink, kelihatannya bakal segera menjalankan bisnisnya di Indonesia. Teranyar, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) membocorkan bahwa Starlink bakal membuka perusahaan di Indonesia.

“Ada mereka bikin PT Starlink Service Indonesia,” kata Menkominfo Budi Arie Setiadi di kantornya, Jakarta, Rabu (20/9).

Di sisi lain, ia membantah dugaan pemberian karpet merah’ dalam proses perizinan Starlink.

Kondisi ini berkenaan dengan permintaan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin yang meminta layanan Starlink untuk memberikan koneksi di layanan kesehatan yang berada di terpencil, terluar, dan tertinggal alias 3T.

“Enggak ada, semuamya kita, semua pemain kita equal treatment,” kata dia.

“Bekerjasama dengan siapapun tapi juga harus comply aturan yang berlaku di Indonesia,” sambungnya.

Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika Wayan Toni Supriyanto mengklaim Starlink mendapatkan aturan yang sama untuk mendirikan perusahaan di Indonesia yaitu lewat Online Single Submission (OSS) di Kementerian BKPM.

“Engak ada. Menjaga level playing field sesama kepada semua. Kemarin yang kita sampaikan OSS-nya seperti ini yang punya ini BKPM. Regulasinya seperti ini,” kata Wayan.

Wayan menyebut Starlink mulanya ingin memberikan layanan tanpa mendirikan perusahaan di Indonesia dan hanya representatif saja.

“Ya masalahnya sekarang proses ini Starlink masih ingin seperti OTT, dia ingin bisnis tapi tidak mau ada pegawai di Indonesia itu masih diskusikan lebih lanjut,” katanya.

Namun demikian tak diberi izin, sehingga perwakilan Starlink mendatangi Kemenkominfo untuk mengurus perizinan.Saat menjabat Menkominfo2022, Johnny G Plate memberikan izin Starlink di dalam negeri, tapi hanya sekadar hak labuh satelit untuk menggelar pita backhaul yang dapat dibeli oleh penyedia layanan internet satelit, salah satunya Telkomsat.

“Hak labuh memungkinkan Starlink dapat menjual kapasitas satelit Starlink kepada Telkomsat untuk memenuhi kebutuhan pita backhaul Telkomsat,” kata Plate saat itu.

Layanan berupa pita backhaul ini bukan layanan internet yang langsung dijual buat konsumen publik, namun hanya sebagai penerus jaringan internet dari backbone ke bagian pinggiran (edge).

“Telkomsat melayani Telkom Group berupa layanan pita backhaul bukan layanan internet,” ungkap dia.