Israel Klaim Invasi Gaza untuk Basmi Hamas, Bukan Rebut Wilayah

Duta Besar Israel untuk PBB, Gilad Erdan, mengatakan militer Tel Aviv menginvasi Jalur Gaza bukan untuk merebut daerah kantong tersebut, melainkan untuk menumpas milisi Hamas.

“Kami tidak tertarik untuk menduduki Gaza atau menetap di Gaza, tapi karena kita berjuang untuk kelangsungan hidup kami dan satu-satunya cara seperti yang didefinisikan oleh Presiden [Biden] sendiri yaitu melenyapkan Hamas, jadi kami harus melakukan apa pun yang diperlukan untuk membasmi kemampuan mereka,” kata Erdan kepada CNN, Minggu (15/10).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Erdan melontarkan pernyataan ini tak lama setelah Presiden Amerika Serikat Joe Biden mewanti-wanti Israel untuk tidak menduduki Gaza seiring dengan sinyal Tel Aviv yang mengaku tengah bersiap menginvasi darat Jalur Gaza.

Dalam wawancara bersama CBS yang mengudara Minggu, Biden mengatakan Israel melakukan “kesalahan besar” jika menduduki Gaza. Komentar Biden ini merupakan yang kesekian kalinya ia memperingatkan Israel untuk menahan diri dalam menanggapi serangan Hamas.

Senada, Duta Besar Israel untuk Amerika Serikat, Michael Herzog, mengatakan kepada CNN bahwa Israel tidak berniat menduduki Gaza setelah konflik berakhir.

“Kami tidak memiliki keinginan untuk menduduki atau menduduki kembali Gaza. Kami tidak memiliki keinginan untuk menguasai kehidupan lebih dari 2 juta warga Palestina,” ucap Herzog.

Sementara itu, selain mewanti-wanti agar Israel menahan diri, Biden juga meminta Tel Aviv melindungi warga sipil dari perang yang terus berkobar itu. Sejalan dengan itu, Washington berupaya agar warga Gaza kembali menerima pasokan makanan, air, dan gas.

Erdan mengatakan pasokan air saat ini telah dihidupkan kembali di selatan Gaza. Namun, dia tak menjabarkan apakah pasokan listrik turut dihidupkan kembali.

Israel menggempur habis-habisan Jalur Gaza usai milisi Palestina yang berkuasa di wilayah itu, Hamas, menyerbu kota-kota di Israel dalam serangan tak terduga dari berbagai arah pada Sabtu (7/10).

Hamas mengklaim serangan dengan nama Operasi Badai Al Aqsa itu untuk mengakhiri pendudukan terakhir di bumi. Serangan itu juga disebut balasan atas tindakan provokatif Israel di situs suci Yerusalem dan terhadap warga Palestina yang ditahan.

Pasukan Israel tak tinggal diam dan membalas serangan Hamas dengan melancarkan Operasi Pedang Besi. Operasi ini menargetkan infrastruktur Hamas di Jalur Gaza.

Israel juga memberlakukan blokade total terhadap warga Gaza dengan memutus pasokan listrik, air, makanan, hingga bahan bakar.

Aksi saling serang ini pun menewaskan ribuan orang dari kedua belah pihak.