JOKERBOLA – Francis Ngannou terangan-terangan mengatakan dirinya tak ingin meremehkan Anthony Joshua. Meski lawan dalam keadaan gugup, The Predator -julukan Ngannou- tak ingin meremehkan kualitas Anthony Joshua.
Ngannou pensiun dari UFC tahun lalu dan melanjutkan kariernya di dunia tinju. Dia tampil memukau dalam debutnya di atas ring melawan bintang kelas berat, Tyson Fury pada akhir Oktober tahun lalu, dan berhasil memukul jatuh lawannya itu.
Namun sayang, petarung kelahiran Kamerun itu akhirnya kalah dari Fury lewat keputusan juri dengan selisih satu poin saja. Kekalahannya itu pun mendapatkan protes dari banyak pihak karena dianggap kontroversial dan seharusnya dia memenangkannya.
Kendati kalah dalam debutnya di dunia tinju, Ngannou pantang menyerah. Dia bakal menjalani pertarungan keduanya sebagai petinju profesional menghadapi Anthony Joshua dalam laga eksibisi yang berlangsung di Riyadh, Arab Saudi, pada 8 Maret mendatang.
Namun, sifat berbeda ditunjukkan dua lawannya itu jelang pertarungan melawannya. Fury selalu menyerangnya dan mengejek fisiknya dengan kata-kata dan menjulukinya ‘sosis’ dalam beberapa kesempatan.
Di sisi lain, AJ -julukan Joshua- justru menaruh hormat pada Ngannou, yang baru sekali bertinju dalam hidupnya. Dia menyebut pertarungan eksibisi ini merupakan tantangan terbesar dalam hidupnya.
Kendati demikian, Ngannou justru menilai kegugupan yang ditunjukkan oleh petinju asal Inggris itu justru menjadi sinyal bahaya baginya. Pasalnya, itu menunjukkan bahwa sang lawan mengganggap laga ini sangat serius dan bakal melakukan yang terbaik untuk memenangkannya.
“Anthony Joshua tidak pernah berbicara omong kosong, kepribadiannya lebih serius, tidak seperti Tyson Fury yang lebih seperti playboy. Saya pikir ketika bertarung, mereka berdua tahu cara bertarung dan itulah yang menjadi fokus saya,” kata Ngannou dilansir dari Mirror.
“Dia mungkin gugup tapi itu tidak berarti apa-apa, faktanya menurutku gugup berarti dia menganggap segala sesuatunya sangat serius. Ini sangat penting karena dia akan melakukan yang terbaik untuk tampil pada hari itu dengan segalanya,” tambahnya.
Joshua sendiri baru pernah dua kali kalah KO dalam kariernya yang cemerlang. Namun, Ngannou jemawa bahwa Joshua tak akan mampu bangkit jika terkena pukulan yang dimentahkannya ketika membuat Fury tersungkur.
Sementara itu, AJ justru menolak untuk menjawab apakah dirinya bisa mengalahkan Ngannou dengan KO atau tidak. Akan tetapi, Ngannou menilai petinju berusia 34 tahun itu hanya bersikap diplomatis saja.
“Menolak mengatakannya bukan berarti dia tidak menginginkannya. Saya pikir dia hanya bersikap skeptis. Bahkan ketika Anda mengatakannya, bukan berarti hal itu akan terjadi,” jelas petarung 37 tahun itu.
“Saya biasanya tidak bertarung mencari KO, mengharapkannya dan itu tidak berakhir dengan baik. KO adalah sesuatu yang akan terjadi secara alami, namun berdasarkan statistik atau gaya, mereka bisa berasumsi itu seperti akan berakhir dengan KO. Secara keseluruhan, itu bukan sesuatu yang bisa Anda jamin karena Anda tidak tahu apa yang akan terjadi dalam pertarungan nanti,” pungkasnya.