Penjualan mobil listrik atau electric vehicle (EV) di Jepang berhasil meningkat 50 persen secara tahunan pada periode 2023, menjadi 88.535 unit.
Kinerja tersebut, dilansir dari Asia Nikkei pada Minggu (14/1/2024) menjadi rekor baru karena beberapa tahun belakangan total pasar EV hanya mampu terhenti di sekitar 50.000-60.000 unit setiap tahunnya.
Data dari Japan Automobile Dealers Association and the Japan Light Motor Vehicle and Motorcycle Association menunjukkan, dari jumlah terkait 43.991 unit di antaranya merupakan mobil penumpang dan 44.544 unit kei car.
Dari sisi pabrikan, Nissan dinobatkan sebagai perusahaan dengan jumlah penjualan mobil listrik paling banyak dengan 54.800 unit. Diikuti Mitsubishi dengan 1.446 unit dan Toyota sebanyak 2.929 unit.
Meski demikian, penjualan battery electric vehicle (BEV) masih kalah pamor dengan mobil hybrid. Di mana, kendaraan dengan dua sumber daya itu bisa memberikan kontribusi 55 persen dari keseluruhan pasar mobil di Jepang yang sebesar 2,7 juta unit.
Analis Okasan Securities Shinya Naruse menyebut, pertumbuhan penjualan mobil listrik di Jepang masih terbilang sulit lantaran jenis hybrid lebih banyak diminati oleh para konsumen.
Padahal konsumen jenis hybrid seharusnya bisa diarahkan ke battery electric vehicle (BEV). Selain itu, para raksasa otomotif Jepang juga jarang menjual mobil listrik.
“Infrastruktur pengisian daya tumbuh lambat, dan manfaat membeli kendaraan listrik masih belum jelas bagi sebagian besar konsumen,” kata Naruse.
Ia pun menilai subsidi untuk pembelian mobil listrik, dan tersedianya stasiun pengisian daya dapat meningkatkan minat konsumen, tetapi pertumbuhan akan terjadi secara bertahap.
Menurutnya, para pabrikan Jepang juga lebih memprioritaskan penjualan di pasar Amerika Serikat dan China dibandingkan dengan domestik.
“Sebab di sana lebih banyak kebijakan insentif terhadap mobil listrik. Maka perusahaan-perusahaan (otomotif Jepang) menghadapi persaingan yang lebih ketat di pasar ini,” ujar dia.
SUMBER:KOMPAS