Raksasa mobil listrik Amerika Serikat (AS), Tesla tengah berupaya menyiapkan mobil listrik murah. Hal ini menyusul melemahnya penjualan Tesla pada 2023 yang disalip perusahaan otomotif dari China, BYD.
CEO Tesla Elon Musk dalam sebuah pertemuan dengan para analisis di AS menjelaskan mobil listrik termurah dari Tesla itu untuk “membangkitkan” selera para penggemar
Dalam kalender perusahaan, mobil listrik yang dimaksud diharapkan bisa diluncurkan pada 2025, dengan sejumlah teknologi terbaru di antaranya pembaruan pada sistem otomatisasi, mengutip Reuters, (25/1).
Tesla akan membanderolnya kisaran harga US$25.000 atau setara Rp395 juta, di bawah Model 3 dijual seharga US$35.100.
Mobil listrik itu menyasar China sebagai negara dengan pasar otomotif terbesar di dunia. Rencana peluncuran mobil tersebut awalnya pada 2020 untuk pasar mobil AS, namun Musk harus memendam ambisinya karena ketidaksiapan perusahaan.
“Saya tidak masalah dengan waktu, tapi skedul kami akan memulai produksi [mobil listrik terjangkau] menjelang akhir 2025,” ucap Musk.
Di satu sisi, Elon Musk pesimis terhadap penjualan Tesla pada tahun ini imbas semakin banyak kompetitor menawarkan produk mobil listrik sangat menggoda dari sisi spesifikasi dan harga.
Perusahaan-perusahaan yang dimaksud Musk yakni dari China sebagai pesaing bisnis Tesla di dunia.
Menurut Visible Alpha dikutip dari Wall Street, Tesla akan menjual 2,2 juta kendaraan tahun ini. Tesla mencanangkan penjualan tahun ini naik 21 persen dari tahun ini.
Angka tersebut akan naik sekitar dari 2023 yang mencapai 1,8 juta unit mobil listrik. Dalam laporan Reuters, penjualan Tesla disalip BYD tahun lalu.
BYD terdata menjual lebih banyak mobil elektrifikasi dibandingkan Tesla pada kuartal keempat 2023.
Akumulasi penjualan BYD tahun lalu mencapai 3 juta, berhasil disumbang 1,6 juta mobil listrik (battery electric vehicle/BEV) dan 1,4 juta jenis plug-in hybrid (PHEV).
SUMBER:CNN