Militer Israel mengumumkan gencatan senjata selama lima jam ke depan di wilayah selatan Jalur Gaza hari ini, Senin (16/10).
Stasiun televisi, Al Arabiya TV, melaporkan gencatan senjata dilakukan untuk memungkinkan pengiriman bantuan kemanusiaan dan menyediakan koridor aman bagi warga Gaza yang ingin meninggalkan daerah kantong tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gencatan senjata akan berlaku mulai pukul 09.00 pagi waktu setempat. Pihak-pihak yang berkonflik sejauh ini sepakat melakukan gencatan senjata ini, demikian dikutip dari kantor berita Rusia, TASS.
Al Arabiya TV menunjukkan setidaknya 100 truk berisi bantuan telah tiba di titik persimpangan Rafah, perbatasan Gaza dengan Mesir. Ratusan truk itu menunggu jalur aman didirikan.
Meski begitu, hingga kini militer Israel masih terus melancarkan serangan ke Gaza, demikian menurut laporan Al Arabiya TV.
Israel menggempur habis-habisan Jalur Gaza usai milisi Palestina yang berkuasa di wilayah itu, Hamas, menyerbu kota-kota di Israel dalam serangan tak terduga dari berbagai arah pada Sabtu (7/10).
Hamas mengklaim serangan dengan nama Operasi Badai Al Aqsa itu untuk mengakhiri pendudukan terakhir di bumi. Serangan itu juga disebut balasan atas tindakan provokatif Israel di situs suci Yerusalem dan terhadap warga Palestina yang ditahan.
Pasukan Israel tak tinggal diam dan membalas serangan Hamas dengan melancarkan Operasi Pedang Besi. Operasi ini menargetkan infrastruktur Hamas di Jalur Gaza.
Israel juga memberlakukan blokade total terhadap warga Gaza dengan memutus pasokan listrik, air, makanan, hingga bahan bakar.
Lebih dari 2.700 warga Palestina tewas imbas perang. Sekitar 10.800 menderita luka-luka.
Sementara itu, di pihak Israel, sekitar 1.500 warga tewas dan 4.000 lainnya luka-luka.