Hari Paling Mematikan di Gaza: 300 Orang Tewas dalam 24 Jam

Masyarakat Gaza, Palestina, telah mengalami Sabtu paling mematikan dalam 15 tahun terakhir, yakni Sabtu (13/10) lalu. Berdasarkan data yang disampaikan otoritas Palestina hari ini, ada 300 orang tewas dalam 24 jam akibat serangan Israel.

Dilansir Reuters dan CNN, Minggu (15/10/2023), 300 orang Palestina itu tewas akibat serangan udara Israel.

Di antara mereka yang tewas, ada yang merupakan seorang ibu dan dua bayi kembarnya yang berusia 3 bulan, serta 3 anak perempuannya. Serangan Sabtu kemarin terjadi di Khan Younis, kawasan selatan Gaza.

Ada pula empat rumah yang kena serangan, setidaknya 10 orang tewas di lokasi tersebut. Para anggota regu penyelamat masih berusaha mencari orang yang berhasil selamat dari reruntuhan bangunan yang porak-poranda dirudal Zionis.

Warga Gaza bernama Sabreen Abu Daqqa kaget karena begitu bangun dia sudah berada di rumah sakit. Dia masih sulit menerima kabar duka bahwa tiga anaknya telah tewas. Anak keenamnya masih belum ditemukan.

“Semuanya yang di atas saya hancur. Anak saya ada di sekitar saya,” kata Sabreen dengan suara yang lemah di rumah sakit.

Menteri Kesehatan Gaza melaporkan ada 370 orang Palestina yang telah tewas, 2.200 orang terluka, dan untuk hari Sabtu kemarin hampir 300 orang tewas. INi adalah jumlah korban tewas terbanyak sejak serangan Israel pada 2008.

Dilansir BBC hari ini, total jumlah korban tewas di Gaza telah mencapai 2.300 orang lebih. Rinciannya, 2.329 orang Palestina terbunuh dan 9.714 luka-luka. Data ini diperoleh BBC dari Kementerian Kesehatan di Gaza, Palestina, daerah yang diperintah Hamas.

Ini adalah momen sepekan lebih sehari setelah Hamas melancarkan serangan mendadak ke Israel, menewaskan 1.300 orang berdasarkan keterangan Israel. Sejak saat itu, Israel berjanji membalas dan kini korban jiwa di Palestina melambung tinggi.

SUMBER:CNN