Water mist spraying lewat pesawat diklaim efektif mengurangi polusi udara di Jakarta dalam beberapa hari terakhir. Benarkah demikian?
Abdul Muhari, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), mengatakan water mist yang merupakan bagian dari Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) itu dilakukan dengan menggunakan dua pesawat Cesna.
Operasi TMC ini dilaksanakan sejak Senin (4/9) hingga Senin (11/9) dengan durasi terbang 82 jam 50 menit. Abdul menyebut dua pesawat itu menyemprotkan 70.500 liter air untuk membentuk “evaporasi buatan di langit Jakarta.”
pemandangan kota usai water mist.Pemandangan langit Jakarta usai beberapa kali operasi water mist. (Dok BNPB)
Per harinya, setiap pesawat melakukan empat kali sorti di beberapa wilayah di Jakarta, antara lain Jakarta Pusat, Jakarta Timur, dan Jakarta Utara.
“Upaya tersebut mulai memberikan dampak yang signifikan dimana terjadi penurunan nilai polutan PM 2.5 berdasarkan iqair.com, sehingga langit di wilayah Jakarta mulai terlihat bersih,” kata Abdul, dalam siaran persnya.
Untuk membuktikannya, mari kita lihat angka-angka indeks kualitas udara (AQI) dan kadar PM2.5, yang merupakan polutan dengan ukuran di bawah 2,5 mikron, dari situs pemanatau kualitas udara IQAir.
Berikut rincian data AQI dan PM2.5-nya:
1. 4 September: 151 (Unhealthy) dan 55,5 µg/m³
2. 5 September: 138 (Unhealthy for sensitive groups) dan 50,8 µg/m³
3. 6 September: 151 (Unhealthy) dan 55,8 µg/m³
4. 7 September: 155 (Unhealthy) dan 63,2 µg/m³
5. 8 September: 154 (Unhealthy) dan 60,5 µg/m³
6. 9 September: 147 (Unhealthy for sensitive groups) dan 54,1 µg/m³
7. 10 September: 149 (Unhealthy for sensitive groups) dan 55 µg/m³
8. 11 September: 130 (Unhealthy for sensitive groups) dan 47,5 µg/m³
9. 12 September (data rata-rata per pukul 18.00 WIB): 106 (Unhealthy for sensitive groups) dan 37,4 µg/m³
Berdasarkan standar IQAir, Unhealthy for sensitive groups (Tak sehat untuk kelompok sensitif), yang ditandai dengan warna jingga, berada satu tingkat di bawah Unhealthy (Tak Sehat), dengan tanda warna merah.
Senada, data dari Sistem Informasi Lingkungan dan Kebersihan (Silika) Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, per pukul 18.00 WIB, mayoritas stasiun pemantau menunjukkan kualitas udara yang lumayan.
a. Stasiun Lubang Buaya, Jaktim: 142 (Tak Sehat)
b. Stasiun Jagakarsa, Jaksel: 78 (Sedang)
c. Stasiun Kelapa Gading, Jakarta Utara: 89 (Sedang)
d. Stasiun Bundaran HI, Jakarta Pusat: 85 (Sedang)
e. Stasiun Kebon Jeruk, Jakarta Barat: 74 (Sedang)