Jakarta menjadi kota dengan polusi terburuk ketiga di dunia pada pukul 09.00 WIB, Minggu (8/10).
Berdasarkan situs pemantau kualitas udara IQAir, Jakarta tercatat memiliki angka indeks kualitas udara (air quality index/AQI) sebesar 161 atau masuk kategori tidak sehat.
Angka itu, di bawah Kuala Lumpur, Malaysia yang menduduki peringkat pertama dengan angka AQI sebesar 173. Kemudian, Lahore, Pakistan, di urutan kedua 162.Setelah Jakarta, kota dengan kualitas udara terburuk berikutnya adalah Dhaka, Bangladesh di angka 160 dan Kuwait City, Kuwait (154).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Catatan AQI senada dengan laporan Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta dalam situs resminya.
Tercatat, secara menyeluruh kondisi udara di daerah ini sejak Sabtu (7/10) pukul 15,00 WIB hingga Minggu pagi pukul 09.00 WIB, dalam kategori juga tidak sehat.
Capaian angka indeks standar pencemaran udara (ISPU) per jam dengan konsentrasi partikel halus penyebab polusi (PM 2,5) tertinggi sebesar 141 di Lubang Buaya. Kemudian, Bundaran HI (107), dan Kelapa Gading (107).
Adapun wilayah dengan kategori sedang di antaranya Kebun Jeruk (85) dan Jagakarsa (88).Indeks kualitas udara di Jakarta tinggi karena konsentrasi PM2,5 saat ini sudah 18,4 kali lebih tinggi dari nilai panduan kualitas udara organisasi kesehatan dunia (WHO).
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sebelumnya mengimbau masyarakat agar menggunakan masker bila berada di lokasi dengan tingkat cemaran udara tinggi.
“Masyarakat juga diimbau untuk selalu memerhatikan informasi kualitas udara terutama dari BMKG, KLHK, dan Dinas Lingkungan Hidup setempat selaku lembaga pemerintah yang berwenang,” ujar Plt. Deputi Bidang Klimatologi BMKG Ardhasena Sopaheluwakan seperti dikutip dari Antara.