Mengenal tambahan dekat jenis bela diri Judo

Mengenal tambahan dekat jenis bela diri Judo

DKI Jakarta – Judo adalah salah satu seni bela diri jika Negeri Sakura yang mana diciptakan oleh Dr. Jigoro Kano pada tahun 1882.

Kata "Judo" berasal dari dua kata pada bahasa Jepang, yaitu "ju" yang digunakan berarti lemah lembut kemudian "do" yang dimaksud berarti jalan atau cara. Secara harfiah, Judo dapat diartikan sebagai "jalan yang mana lembut".

Seni bela diri ini menekankan pemanfaatan teknik lalu keseimbangan daripada kekuatan fisik semata, dengan tujuan untuk menaklukkan lawan tanpa menyebabkan cedera serius.

Sejarah singkat Judo

Judo dikembangkan dari seni bela diri tradisional Jepang, yaitu Jujutsu. Jigoro Kano menciptakan Judo dengan tujuan untuk menghilangkan elemen-elemen yang berbahaya dari Jujutsu, seperti teknik yang digunakan berisiko tinggi serta pergerakan yang tersebut dapat melukai lawan.

Kano menginginkan Judo menjadi seni bela diri yang mana sanggup dipelajari oleh siapa saja, termasuk wanita kemudian anak-anak, tanpa mengempiskan esensi dari pertarungan dan juga nilai bela diri itu sendiri.

Pada tahun 1882, Kano mendirikan dojo pertama yang tersebut disebut Kodokan, yang dimaksud hingga ketika ini masih menjadi pusat pelatihan Judo terkemuka di area dunia.

Judo dipertandingkan pertama kali pada turnamen kompetisi nasional pada tahun 1948. Federasi Judo Eropa yang digunakan didirikan pada kota London juga didirikan di tempat tahun yang sama.

Judoka Bali Gede Ganding Kalbu Soethama (atas) mencoba mengunci judoka Jawa Timur Yohanes Kristopel Pelupessy pada fase final nomor -100 kg putra PON XXI Aceh-Sumut 2024 pada GOR Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh, Aceh, Kamis (12/9/2024). Gede Ganding Kalbu Soethama menang pada pertandingan yang dimaksud juga berhasil meraih emas, disertai peraih medali perak Yohanes Kristopel Pelupessy dan juga peraih medali perunggu judoka Sumatera Utara M Okky Wicaksono lalu judoka Papua Rinus Koyoga. ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas/aww. (ANTARA FOTO/SYIFA YULINNAS)

Ciri khas Judo

Judo mempunyai beberapa ciri khas yang mana membedakannya dari seni bela diri lainnya. Berikut adalah beberapa ciri khas utama dari Judo:

Teknik bantingan (Nage-waza)

Salah satu ciri khas utama Judo adalah teknik bantingan atau nage-waza. Teknik ini melibatkan pemakaian keseimbangan, pengungkit, dan juga kesempatan untuk menjatuhkan lawan ke tanah.

Ada berbagai macam teknik lemparan, mulai dari osotogari (mengait kaki dari luar) hingga Seoi-nage (lemparan bahu satu tangan).

Teknik kuncian (Katame-waza)

Selain teknik bantingan, Judo juga mengandalkan teknik kunci atau katame-waza. Teknik ini mencakup osae-komi-waza (teknik penahanan), shime-waza (teknik cekikan), dan kansetsu-waza (teknik kunci sendi).

Tujuannya adalah untuk mengendalikan lawan di tempat berhadapan dengan matras sehingga mereka tidak ada dapat bergerak atau memaksa mereka menyerah.

Pejudo Provinsi Sumatera Selatan Fransiskus Gian Adventus (kiri) berlatih tanding bersatu rekannya Gallan Agusto Salim (kanan) di area Jakabaring Sport City (JSC), Palembang, Sumatera Selatan, Selasa (13/8/2024). Tim judo Provinsi Sumatera Selatan memiliki target satu medali emas dengan mengutus lima atlet putra lalu tiga atlet putri untuk berkompetisi dalam PON XXI Aceh-Sumut pada September 2024. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/nym. (ANTARA FOTO/NOVA WAHYUDI)

Keseimbangan dan juga pemanfaatan energi lawan

Dalam Judo, prinsip dasar yang digunakan sangat penting adalah maximum efficiency juga minimum effort. Hal ini berarti bahwa individu judoka (praktisi Judo) harus dapat memanfaatkan energi kemudian peluang lawan untuk keuntungannya sendiri. Teknik seperti tai sabaki (pergerakan tubuh) digunakan untuk menghindari serangan juga menyiapkan diri untuk melakukan serangan balik.

Pakaian khusus (Judogi)

Praktisi Judo mengenakan pakaian khusus yang digunakan disebut judogi. Pakaian ini terdiri dari jaket (uwagi), celana (zubon), kemudian sabuk (obi) yang menunjukkan tingkat keahlian mereka.

Warna sabuk dimulai dari putih untuk pemula hingga hitam untuk tingkat lanjut. Judogi dirancang untuk tahan terhadap tarikan lalu cekikan yang dimaksud terjadi selama pertandingan.

Sistem penilaian serta etika

Dalam pertandingan Judo, poin diberikan berdasarkan teknik yang digunakan dilaksanakan dengan sempurna. Poin tertinggi adalah ippon, yang digunakan berarti kemenangan secara langsung jikalau lawan berhasil dibanting atau dikunci dengan sempurna.

Selain itu, ada poin wazaari dan yuko untuk teknik yang tersebut bukan sempurna.

Judo juga sangat menekankan etika, seperti menghormati lawan juga pelatih, yang tersebut ditunjukkan melalui gestur seperti membungkukan badan pada pada waktu sebelum serta sesudah latihan atau pertandingan.

Manfaat Judo

Judo bukan semata-mata bermanfaat untuk bela diri, tetapi juga untuk kondisi tubuh fisik serta mental. Latihan Judo dapat meningkatkan kekuatan otot, keseimbangan, fleksibilitas, dan juga daya tahan tubuh.

Selain itu, Judo juga mengajarkan disiplin, kesabaran, efisiensi serta kepercayaan diri. Oleh lantaran itu, Judo sangat cocok untuk semua kalangan, baik anak-anak maupun orang dewasa.