Jakarta – Pelatih Timnas Australia, Graham Arnold, mengaku tak sabar merasakan atmosfer luar biasa dalam Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta. The Socceroos, julukan Australia, akan datang menjadi tamu pada laga kedua putaran ketiga Kualifikasi Piala Planet 2026 zona Asia pada Selasa, 10 September 2024 pukul 19.00 WIB.
Tim peringkat ke-24 FIFA yang disebutkan datang dengan misi meraup tiga poin. Tapi, itu takkan mudah. Australia diyakini akan datang kesulitan mengembangkan permainan di area bawah tekanan 70 ribu suporter Indonesia di dalam SUGBK.
Namun, Graham Arnold tak gentar. Menurut dia, dukungan masyarakat SUGBK malah bisa jadi menjadi bumerang bagi tuan rumah. “Ini akan menjadi waktu malam yang mana hebat,” ujar beliau di konferensi pers menjauhi pertandingan pada Senin, 9 September 2024.
“Tapi, dukungan besar juga sanggup menciptakan tekanan untuk kelompok tuan rumah, dengan ekspektasi lalu semacamnya. Jadi, sebenarnya itu berpengaruh terhadap kedua tim,” kata juru taktik 61 tahun itu.
Meski optimistis, Arnold tak mau memandang sebelah mata kekuatan Timnas Indonesia. “Jujur, kami lebih banyak senang main dalam hadapan 70 ribu penonton, meskipun di dalam kandang lawan, daripada stadion kosong,” ujar dia.
Australia punya rekam jejak yang dimaksud bagus versus Garuda, termasuk kemenangan telak 4-0 di tempat putaran 16 besar Piala Asia 2023, Januari lalu. Setelah itu, Timnas Indonesia sudah ada mengalami perkembangan cukup signifikan setelahnya beberapa pemain keturunan turut membela skuad Garuda.
“Ya, kami menang pada Piala Asia. Sejak itu, kami sudah ada melakukan riset terhadap Timnas Indonesia. Beberapa waktu lalu, dia nyaris lolos ke Olimpiade. Sepak bola dalam di sini nampaknya berprogres pesat,” ujar Arnold. “Tapi, kami telah bersiap untuk itu. Dan kami akan tambahan fokus terhadap diri lalu performa sendiri.”
Pelatih yang dimaksud sudah ada enam tahun menangani The Socceroos itu memprediksi laga akan datang berjalan ketat.Musababnya, Indonesia sedang pada kepercayaan diri tinggi usai mengimbangi Arab Saudi serta pada saat ini bermain dalam kandang, sedangkan Australia berupaya merespons kekalahan dari Bahrain. “Kami antusias. Hal ini akan menjadi pertandingan yang digunakan sulit buat kedua tim. Kami mengharapkan duel yang digunakan menarik,” kata Arnold.
“Kami mengawasi Timnas Indonesia secara kolektif. Kami tahu kekuatan mereka, gaya mainnya, jadi akan mengantisipasi itu. Kami memang sebenarnya tiada mendapatkan hasil sesuai harapan pada laga pertama, tapi bagi saya ini tentang bagaimana pemain merespons situasi tersebut,” ujar ia menambahkan.
Bek kiri Timnas Australia, Aziz Behich, berpendapat senada. Dia juga berniat bangkit dari kekalahan. “Jelas kami semua kecewa, tak ada yang digunakan mau awal seperti itu. Tapi ini tentang bagaimana kami bereaksi juga merespons. Kami sudah ada melupakan kekalahan tersebut. Lagi pula baru satu laga, kami masih punya berbagai pertandingan lain. Dan sekarang saatnya fokus lawan Indonesia,” ujarnya.
Pilihan Editor: Menjelang Lawan Timnas Indonesia, Bek Timnas Australia Alessandro Circati Terkesan dengan Sambutan Suporter Parma di tempat Jakarta