Kualifikasi Piala Bumi 2026: Australia Usung Misi Bangkit, Timnas Indonesia Ingin Teruskan Kejutan

Kualifikasi Piala Bumi 2026: Australia Usung Misi Bangkit, Timnas Indonesia Ingin Teruskan Kejutan

Jakarta – Laga Indonesia vs Australia akan tersaji pada pertandingan kedua putaran ketiga kualifikasi Piala Global 2026 di dalam Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, pada Selasa, 10 September 2024 pukul 19.00 WIB. Socceroos, julukan Timnas Australia, mengusung misi bangkit sedangkan Timnas Indonesia berniat ingin terus memberikan kejutan-kejutan lagi dalam kancah Asia.

Australia, yang tersebut merupakan pasukan peringkat 24 dunia, secara mengejutkan kalah dalam kandang pada laga pertama dari kelompok peringkat 80 dunia Bahrain. Tim asuhan Graham Arnold memang benar kalah sebab bermain dengan 10 pemain sejak menit ke-77 pasca Kusini Yengi mendapatkan kartu merah lalu kebobolan melalui gol bunuh diri Harry Souttar pada menit ke-89.

Meski demikian, kekalahan itu menjadi alarm bahaya bagi Australia. Citra mereka sebagai kelompok besar dan juga langganan Piala Bumi sebanyak enam kali dipertaruhkan. Naasnya, pada sedang harapan bounce back atau bangkit, pasukan kedua yang digunakan akan merek lawan adalah Indonesia yang tersebut sepak bolanya sedang harum-harumnya akhir-akhir ini.

Sebagai regu debutan, Garuda sedang pada kepercayaan diri tinggi setelahnya menahan imbang Arab Saudi-nya Roberto Mancini di dalam Jeddah dengan skor 1-1. “Kekalahan dari Bahrain memang benar mengecewakan. Namun ini tentang bagaimana kami merespons pasca itu,” kata ahli timnas Australia Graham Arnold pada jumpa pers di tempat SUGBK, Senin, 9 September 2024.

Kurang lebih besar satu hari setelahnya kekalahan itu, pada Jumat, 6 September 2024, Australia secara langsung bertolak ke DKI Jakarta kemudian tiba sekitar pukul 16.30 WIB. Mereka “mencuri” start persiapan lebih banyak dulu dari tuan rumah yang mana baru menyelesaikan laganya pada Hari Jumat sekitar pukul 03.00 dini hari WIB.

Bek sedang Australia Alessandro Circati memaparkan persiapan timnya sudah ada sangat matang, baik dari strategi dan juga adaptasi cuaca, kemudian siap membungkam puluhan ribu suporter Garuda yang digunakan akan memenuhi SUGBK. “Kami siap untuk pertandingan besok. Kami memiliki dua pembukaan latihan dengan kualitas tinggi. Kami mulai terbiasa dengan semuanya termasuk mengenai cuaca Indonesia yang tersebut panas lalu lembab,” tutur dia, disitir dari laman resmi timnas Australia, diambil Selasa.

Pemain yang merumput bersatu Parma di area Serie A Italia itu telah menganalisis kekuatan Indonesia yang mana dihuni berbagai pemain cepat yang dimaksud sangat berbahaya. Kata dia, anak-anak Socceroos tinggal menjalankan strategi dari Arnold untuk memproduksi Indonesia bermain tidak ada nyaman juga melakukan kesalahan-kesalahan sendiri pada laga kandangnya.

“Kami akan terus mencari ruang, menyeret dia meninggalkan dari strategi lalu mengarahkannya ke ruang dalam mana merek tidaklah sanggup bermain nyaman,” ujar Circati.

Dukungan Suporter Timnas Indonesia Jadi Bumerang?

PSSI meyakinkan tambahan dari 60 ribu suporter timnas Indonesia akan memenuhi SUGBK pada laga melawan Australia setelahnya seluruh tiket untuk pertandingan itu habis terjual. Meski akan mendapatkan “teror-teror” dari suporter tuan rumah, Arnold justru menganggap ini bumerang bagi Indonesia. Ia akan menjadikan dukungan penuh dari suporter menjadi tekanan bagi pasukan tuan rumah. “Dukungan suporter dapat berubah menjadi tekanan bagi tuan rumah,” tutur instruktur 61 tahun itu.

Sementara itu, ahli timnas Indonesia Shin Tae-yong yang tersebut sudah ada merevolusi mental pasukan Garuda untuk tidak ada takut pada siapa pun, menebar ancaman pada lawan-lawan merekan di dalam Grup C, termasuk untuk Australia, negara terkuat keempat dalam Asia pasca Jepang, Iran, lalu Korea Selatan.

Indonesia, yang mana telah diasuhnya sejak akhir 2019, pada tahun ini perlahan telah memetik hasilnya. Setelah menyebabkan pulang satu poin penting melawan The Green Falcon, keganasan Garuda tak berhenti begitu semata di euforia sesaat. Shin lalu pasukan Garudanya akan terus menebar sejumlah ancaman untuk memberikan kejutan-kejutan lainnya. “Indonesia tak seperti dulu. Kami akan menghadirkan sejumlah kejutan di dalam pertandingan mendatang,” kata Shin dari laman resmi AFC.

Peringkat dunia FIFA juga tak menyebabkan Indonesia gentar. Shin meninjau peringkat dunia FIFA tak lebih lanjut hanyalah bilangan bulat yang dimaksud sangat subjektif mendeskripsikan kekuatan suatu negara. Menurut dia, selama bola itu bundar kemudian yang bermain dalam lapangan 11 melawan 11, maka apapun bisa jadi terjadi dalam lapangan hijau. “Australia ketika ini berada di dalam peringkat 24 FIFA, sementara Indonesia di area 133. Jadi pertandingan besok tidak ada mudah tetapi kami kelompok yang tersebut pantang menyerah,” ujar dia.

Laga nanti akan menjadi laga ketiga bagi Shin bersua Australia. Pertemuan pertama telah berjalan dengan sangat baik ketika Indonesia mampu memainkan bola kaki ke kaki dengan nyaman dalam putaran 16 besar Piala Asia 2023 pada akhir Januari lalu. Sayangnya, kekalahan pengalaman di area pentas besar pada laga itu memproduksi Asnawi Mangkualam serta kawan-kawan melakukan kesalahan-kesalahan elementer dan juga menyerah 0-4.

Tiga bulan setelahnya, kekalahan itu ditebus Indonesia pada kelompok umur U-23 di area Piala Asia U-23 2024 ketika Garuda Muda menaklukkan Olyroos dengan skor satu gol tanpa balas sekaligus mengirim pulang mereka lebih banyak cepat. Dan di malam hari nanti, pasca lima bulan lalu, ini adalah momen yang dimaksud tepat Indonesia mengalahkan pasukan senior Australia seperti yang dimaksud terjadi pada Agustus 1981 pada waktu menang tipis 1-0.

Dari 19 pertemuan, rekor buruk menghantui Garuda pasca semata-mata imbang tiga kali lalu 15 kali menelan kekalahan. Di era 2000-an pada waktu Australia terus-menerus tampil lima kali di dalam Piala Bumi sejak edisi 2006, prestasi terbaik Indonesia semata-mata skor imbang kacamata pada Januari 2009.

Tiga poin pada waktu malam nanti selain menambah kepercayaan diri skuad Garuda, juga membuka prospek bahwa finis di dalam kedudukan kedua pada putaran ketiga ini sangat kemungkinan besar dijangkau untuk melaju lebih besar cepat ke Piala Planet 2026 di tempat Amerika Serikat, Meksiko, juga Kanada.

Timnas Australia ketika berlatih. (Antara/Hafidz Mubarak).

Susunan Pemain Terbaik Indonesia

Kembalinya Justin Hubner, setelahnya menjalani hukuman akumulasi kartu warna kekuningan melawan Arab Saudi, akan menciptakan Shin Tae-yong menurunkan kekuatan terbaiknya pada laga waktu malam nanti melawan Australia. Kiper seperti masih akan milik Maarten Paes yang tersebut tampil gemilang dengan satu kali penyelematan penaltinya melawan Arab Saudi.

Jika diturunkan sejak awal oleh Shin, nanti akan menjadi debut pertama Paes di area Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta. Kiper FC Dallas itu sangat menanti-nantikan atmosfer puluhan ribu suporter pada stadion kebanggaan Indonesia tersebut. “Saya tiada sabar bermain dalam sana (SUGBK-red), mendengarkan chant (nyanyian dukungan-red) dari para suporter,” ujar dia.

“Saya mengawasi beberapa potongan video serta itu sangat luar biasa, juga bagaimana fan bersama-sama menyanyikan Tanah Airku begitu pertandingan selesai,” tuturnya.

Dalam formasi 3-4-3 atau 5-2-3, dalam sikap tiga bek sejajar, Justin diprediksi akan kembali mengisi starter bersatu Rizky Ridho juga Jay Idzes, dengan Sandy Walsh kemudian Calvin Verdonk di area tempat bek sayap kanan lalu bek kiri. “Saya pada kondisi bagus kemudian siap berkompetisi besok,” ujar Justin.

Sebagai jenderal di dalam lapangan tengah, tugas itu diprediksi akan diemban Thom Haye dengan Nathan Tjoe-A-On yang dimaksud sempat bermain di tempat tempat bek sayap kiri pada waktu bersua Arab Saudi.

Sementara itu, trio lini depan Timnas Indonesia diprediksi tak akan berubah. Chemistry Witan Sulaeman pada sisi kanan, Ragnar Oratmangoen di tempat sisi kiri, juga Rafael Struick pada kedudukan striker berada dalam diprediksi akan tetap saja mengisi lini serang Garuda untuk meruntuhkan pertahanan Socceroos yang dikawal penggawa pengalaman seperti Harry Souttar di dalam bek berada dalam dan juga Mathew Ryan pada kedudukan kiper.