Jakarta – Keberhasilan Timnas Indonesia menahan imbang Australia pada laga kedua putaran ketiga kualifikasi Piala Bumi 2026 dalam Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa, 11 September 2024, menjadi sorotan. Laporan ESPN menyebutkan bahwa Skuad Garuda, walaupun bermain bertahan, mampu mengimbangi permainan Socceroos, julukan Timnas Australia.
Ketika pertandingan berlangsung 18 detik, Timnas Indonesia hampir unggul melawan Australia apabila cuma tak ada dua penyelamatan gemilang dari kiper Mathew Ryan. Setelah itu, pada tiga menit, regu asuhan Shin Tae-yong mampu memunculkan tiga tendangan sudut yang mana menimbulkan pertahanan Australia sedikit kebingungan dan juga menghadapi tekanan.
Australia akhirnya mampu bertahan dari skenario Timnas Indonesia mencari gol cepat. Di masa injury time, ketika hasil imbang yang seharusnya dapat memproduksi Indonesia bernapas lega, Pratama Arhan serta kawan-kawan masih berupaya mencari gol kemenangan. Arhan memilih untuk melakukan lemparan berjauhan ke kotak penalti lawan daripada mencoba mengulur waktu.
Pada akhirnya, bukan ada pemenang pada pertandingan Indonesia serta Australia. Hasil imbang 0-0 menjadi akhir laga pada depan suporter yang digunakan memadati Gelora Bung Karno yang mana berkapasitas 85.000 penonton.
Indonesia berhasil mempertahankan awal yang tak terkalahkan di tempat sesi ketiga kualifikasi Piala Global 2026 zona Asia dengan hasil imbang. Skuad Garuda tak terkalahkan pada waktu melawan Arab Saudi juga Australia sehingga, Indonesia, sekali lagi menunjukkan bahwa merek dapat bersaing dengan pasukan terbaik di tempat benua itu.
Hanya lima hari sebelumnya, salah satu waktu malam paling terkenal di sepak bola Indonesia, Jay Idzes berhasil memetik hasil imbang 1-1 pada waktu menghadapi Arab Saudi dalam Jeddah. Arab Saudi adalah pasukan peringkat 56 FIFA, sedangkan Indonesia bertengger dalam peringkat 133 dunia.
Ujian berat lainnya datang dari Australia yang tersebut berada di area peringkat ke-24 dunia. Tim asuhan Graham Arnold sangat ingin bangkit dari kekalahan mengejutkan 0-1 di area awal pertandingan melawan Bahrain. Australia jelas diunggulkan sebab sempat mengalahkan Indonesia dengan skor 4-0 pada putaran 16 besar Piala Asia 2023 di dalam Qatar.
Australia pantas kecewa. Indonesia tampil lebih banyak siap di tempat turnamen kualifikasi Piala Dunia. Sandy Walsh serta Calvin Verdonk menempatkan diri pada kedudukan bek sayap, sementara tiga penyerang Ragnar Oratmangoen, Marselino Ferdinan, juga Rafael Struick terus-menerus menimbulkan lini belakang Socceroos waspada dengan pergerakan tanpa bola.
Indonesia sempat mendapatkan penguasaan bola sebesar 60 persen pada awal laga, tetapi tentu itu tak bertahan lama. Australia adalah salah satu regu terbaik sepak bola Asia. Melalui gempuran para pemain Australia yang digunakan berpostur tinggi, besar, dan juga cepat, Indonesia mampu bertahan.
Justin Hubner yang mana kembali masuk ke lini belakang, memungkinkan Verdonk untuk bergerak pada kiri. Nathan Tjoe-A-On bergeser ke lini tengah. Ia sejumlah berduel dengan Jackson Irvine yang mana bermain dinamis lalu Keanu Baccus yang tersebut kreatif. Nathan lalu Ivar Jenner terbukti sebagai duet yang dimaksud mampu meladeni pertarungan di tempat lini tengah.
Seiring berjalannya pertandingan, kedalaman skuad Indonesia baru mulai terlihat. Arhan juga Witan Sulaeman, keduanya mantan pemain andalan pada starting eleven, kali ini disimpan sebagai pemain cadangan dengan dengan Thom Haye, mantan gelandang SC Heerenveen.
Dianggap sebagai ‘grup neraka’ di dalam putaran ketiga kualifikasi zona Asia, Timnas Indonesia berhasil memetik dua poin dari dua laga krusial menghadapi raksasa Asia. Tiba-tiba, target ahli Shin Tae-Yong untuk finis pada empat besar, yang tersebut setidaknya akan menghasilkan Indonesia melaju ke putaran berikutnya, terlihat tambahan realistis.
Masih berbagai pekerjaan yang dimaksud harus dijalankan Timnas Indonesia pasca mencatat beberapa hasil imbang. ESPN menyebutkan bahwa Skuad Merah Putih bisa saja melangkah tambahan sangat lalu mengakumulasi beberapa kemenangan. Tidak ada prospek yang dimaksud lebih besar baik pada kualifikasi Piala Bumi 2026 bulan Oktober mendatang. Indonesia akan menghadapi Bahrain lalu China, yang setidaknya dalam berhadapan dengan kertas, bisa jadi lebih banyak kemungkinan besar dimenangkan kelompok asuhan Shin Tae-yong.
Untuk pada waktu ini, Timnas Indonesia dapat mengamati kembali perniagaan selama sepekan terakhir dengan rasa puas. Skuad Garuda memperoleh lebih tinggi sejumlah dorongan pada masa mendatang bahwa mereka itu memang benar dapat bersaing dengan sejumlah regu elite benua Asia.
Kiper Timnas Indonesia Maarten Paes (tengah) menangkap bola dari tendangan pesepak bola Timnas Australia di pertandingan Grup C putaran ketiga kualifikasi Piala Bumi 2026 zona Asia di area Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Selasa, 10 September 2024. Timnas Indonesia ditahan imbang Australia dengan skor 0-0 pada pertandingan tersebut. TEMPO/M Taufan Rengganis.
Shin Tae-yong Puas
Shin Tae-yong merasa puas dengan dua hasil imbang pada dua laga awal kualifikasi Piala Global 2026. Menurut dia, para pemain telah menampilkan permainan seperti yang diinginkan. “Pada pertandingan Arab Saudi juga Australia, pemain menampilkan permainan yang mana bagus. Jadi, secara pribadi saya merasa puas, serta apa yang dimaksud mampu kami lakukan telah dijalankan semua,” ujar dia.
Shin Tae-yong mengakui Australia merupakan lawan yang mana sulit dihadapi. Perbedaan kondisi fisik para pemain menyebabkan ia terpaksa menjalankan strategi bertahan juga mengandalkan serangan balik. Walau begitu, juru taktik selama Korea Selatan itu mengapresiasi perjuangan pantang menyerah dari Jay Idzes kemudian kawan-kawan sepanjang 90 menit pertandingan berlangsung.
ESPN | REUTERS | RANDY FAUZI FEBRIANSYAH berkontribusi pada tulisan ini.
Graham Arnold Berada pada Bawah Tekanan Usai Australia Ditahan Imbang Timnas Indonesia