Jakarta – Pelatih Australia Graham Arnold dilanda badai kritik dari penggemar dan juga media lokal pasca hasil imbang melawan Timnas Indonesia di tempat putaran ketiga kualifikasi Piala Bumi 2026. Tim berjuluk Socceroos lagi-lagi gagal mencetak gol untuk mengalahkan pasukan dengan peringkat terendah dalam kualifikasi zona Asia.
Berharap untuk bangkit dari kekalahan mengejutkan satu-nol dari Bahrain di tempat kandang sendiri, Australia ditahan imbang 0-0 oleh Indonesia, regu peringkat 133 dunia, di dalam Stadion Utama Gelora Bung Karno pada Selasa, 10 September 2024. Ini adalah menjadi langkah mundur dari Negeri Kangguru untuk memenuhi harapan untuk lolos secara langsung ke putaran final 2026 di tempat Amerika Serikat, Meksiko, serta Kanada.
Sebaliknya, raksasa Grup C, Jepang, meraih kemenangan telak 7-0 berhadapan dengan China serta meraih kemenangan telak 5-0 berhadapan dengan Bahrain dalam Riffa. Tim Samurai Biru berada dalam puncak klasemen sementara.
Raksasa Asia Barat, Arab Saudi, mengalahkan China di tempat kandang lawan untuk berada pada kedudukan kedua. Dengan hanya sekali dua kelompok teratas yang dimaksud lolos langsung, Australia yang mana berada di tempat kedudukan kelima akan berada pada bawah tekanan besar untuk meraih poin maksimal pada kandang ketika melawan China pada Oktober mendatang.
Australia telah dilakukan lama berjuang untuk mencetak gol melawan regu yang mana bertahan. Kesabaran para pemain sangat mudah menipis. “Hal itu meningkatkan pengawasan terhadap Arnold, taktiknya, juga pilihan pemainnya. Tim nasional jelas-jelas kesulitan menjalankan fungsinya pada mendirikan serangan,” tulis penulis sepak bola Vince Rugari dalam Sydney Morning Herald, disitir dari Reuters.
Australia memperoleh 15 tendangan sudut serta menguasai 63 persen penguasaan bola pada waktu melawan Indonesia. Socceroos mencatatkan 19 tembakan ke gawang, belaka lima di area antaranya yang tepat sasaran.
Soal rasa frustrasinya, Arnold, yang mana biasanya membela para pemainnya, mulai mulai melontarkan kritik. Ia menyatakan bahwa tidak ada dapat mengontrol permainan Socceroos pada pada lapangan. Namun, ia mencoba masih tenang. “Posisi kedua meraih empat poin pada waktu ini. Jadi ini tidak seperti bencana, tetapi saya harus pulang lalu berbagai berpikir,” kata dia.
Banyak penggemar di area media sosial yang digunakan menyatakan bahwa Arnold telah dilakukan miliki lebih tinggi dari cukup waktu untuk berpikir juga menyerukan perubahan. Kurang dari dua tahun lalu, Arnold dipuja sebagai pahlawan nasional ketika Socceroos mencapai sesi 16 besar di area Qatar serta meraih kemenangan dua pertandingan di dalam Piala Bumi untuk pertama kalinya.
Graham Arnold bersikeras bahwa Socceroos dapat melangkah lebih lanjut sangat jauh pada Piala Bumi 2026. Namun, ada keraguan di dalam antara para penggemar bahwa ia adalah instruktur yang tepat untuk menyebabkan mereka itu ke Piala Bumi mendatang. “Meskipun tidak ada mengenakkan untuk dikatakan, kesulitan Australia pada penguasaan bola melawan kelompok yang tersebut menggunakan sistem pertahanan terorganisasi mulai tampak seperti hambatan Arnold,” tulis penulis sepak bola lokal Emma Kemp di dalam The Age.
Kiper Timnas Indonesia Maarten Paes (tengah) menangkap bola dari tendangan pesepak bola Timnas Australia pada pertandingan Grup C putaran ketiga kualifikasi Piala Bumi 2026 zona Asia pada Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Selasa, 10 September 2024. Timnas Indonesia ditahan imbang Australia dengan skor 0-0 di pertandingan tersebut. TEMPO/M Taufan Rengganis.