Target Serangan Brutal Israel: RS, Pengungsian, Toko Roti, Ambulans

Serangan pasukan Israel kepada warga Palestina makin agresif. Target serangan Israel tak lagi menyasar markas-markas Hamas, tetapi mulai menyasar fasilitas publik di Jalur Gaza.

Warga sipil yang jadi korban terus berjatuhan. Jumlahnya terus meningkat seiring dengan serangan udara Israel yang tak berakhir. Israel juga mulai melakukan serangan darat ke Gaza dengan tank-tank militer.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut target-target serangan brutal Israel di Gaza.

1. Rumah sakit
Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) melaporkan setidaknya 200 serangan Israel menargetkan fasilitas kesehatan di Jalur Gaza, termasuk rumah sakit, sejak 7 Oktober lalu.

Dikutip CNN, dari ratusan gempuran itu, sekitarnya 494 petugas kesehatan tewas dan 372 orang lainnya terluka.

Sementara itu, sekitar 118 serangan Israel juga menyasar fasilitas kesehatan Palestina di Tepi Barat dan Yerusalem Timur sejak 7 Oktober hingga menewaskan tiga petugas kesehatan dan melukai 15 lainnya.

2. Kamp pengungsian
Israel membombardir kamp pengungsi Palestina terbesar di Jalur Gaza, kamp Jabalia, sebanyak dua kali yaitu pada Selasa (31/10) dan Rabu (1/11). Kantor media Hamas melaporkan sekitar total 195 orang tewas dan 777 orang lainnya terluka akibat serangan itu.

Kamp Jabalia menampung sekitar 16 ribu warga Palestina sejak 1948 ketika negara Arab berperang dengan Israel. Kondisi kamp pengungsian terbesar ini semakin mengkhawatirkan sejak Israel menggempur habis-habisan Gaza.

Militer Israel membenarkan serangan udara ke kamp Jabalia dengan dalih memberangus “teroris” Hamas.

Israel mengklaim serangan pertama ke kamp Jabalia berhasil membunuh seorang komandan Hamas yang mengorganisasi serangan dadakan ke Israel pada 7 Oktober.

Lalu, Israel menuturkan serangan kedua ke kamp Jabalia juga berhasil membunuh seorang komandan Hamas lainnya.

3. Toko roti
Serangan udara Israel juga dilaporkan menghantam sebuah toko roti di Jalur Gaza. Sampai saat ini belum ada detail laporan terkait insiden ini, termasuk soal kemungkinan jumlah korban dari serangan tersebut.

Serangan tersebut terjadi saat ada antrean warga yang terdiri dari perempuan dan anak-anak.

Video yang diunggah Al Jazeera Arabic di X (Twitter) menunjukkan sebuah ambulans dan orang-orang berlarian menuju sebuah bangunan yang hancur. Di depan bangunan itu terlihat papan tanda yang sebagian hancur, lalu bagian lainnya terlihat tulisan “bakery”.

Insiden ini terjadi tak lama setelah Rumah Sakit Al-Ahli di Gaza jadi target sasaran roket hingga menewaskan lebih dari 500 orang dan melukai ratusan lainnya.

4. Masjid
Sebanyak 33 masjid dilaporkan hancur akibat gempuran pasukan Israel. Terbaru, pasukan tersebut mengebom Masjid Hattin di Jalan Al Jalla.

Pada awal perang, Israel menghancurkan masjid ternama di Gaza, Al Amin Muhammad. Sumber-sumber lokal mengonfirmasi bahwa pesawat tempur Israel menyerang dan menargetkan tempat ibadah tersebut.

5. Gereja
Setidaknya delapan orang tewas usai Israel meluncurkan serangan udara ke gereja tertua di Jalur Gaza, Gereja Ortodoks Yunani Saint Porphyrius, pada Kamis (19/10). Puluhan orang juga dilaporkan mengalami luka imbas serangan tersebut.

Gereja itu menjadi tempat penampungan sementara bagi warga sejak konflik antara pasukan Hamas dan Israel memanas. Halaman dan koridor gereja menjadi tempat berlindung bagi umat Islam dan Kristen di Gaza di saat perang.

6. Ambulans
Terbaru, Israel pun tak membantah telah menyerang sebuah ambulans. Otoritas kesehatan Hamas melaporkan setidaknya ada 15 orang tewas dan 60 orang lainnya terluka akibat serangan tersebut.

Dalam pernyataan mereka, Israel mengklaim menargetkan ambulans tersebut karena digunakan oleh Hamas.

“Sebuah pesawat IDF [Israel Defense Forces] menyerang sebuah ambulans yang teridentifikasi digunakan oleh sel Hamas di dekat posisi mereka di zona pertempuran,” demikian pernyataan IDF.

“Sejumlah anggota Hamas tewas dalam serangan tersebut. Kami memiliki informasi yang menunjukkan bahwa metode operasi Hamas adalah dengan mentransfer anggota teror dan senjata dengan ambulans,” klaim IDF.

Namun, seorang juru bicara Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza menyebut pada Jumat (3/11) waktu setempat, ambulans tersebut merupakan bagian dari konvoi medis yang berasal dari rumah sakit.

Konvoi itu melakukan perjalanan ke perbatasan Rafah dan mereka sudah memberi tahu Komite Palang Merah Internasional (ICRC) soal agenda tersebut.