Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menyesalkan situasi politik di Indonesia yang dinilai hanya bisa diikuti oleh kalangan berduit saja.
Padahal, ia mengatakan masih banyak orang baik di negeri ini yang memiliki keinginan maju sebagai wakil rakyat, tapi minim modal karena keterbatasan uang.
“Orang baik kalau tidak punya uang susah maju, susah nyaleg, bener? Ini kita harus ubah, pikirkan,” kata Prabowo dalam tayangan Youtube pada acara Konsolidasi Zona 3 Pemenangan Pileg yang digagas Partai Bulan Bintang (PBB), Sabtu (9/9).
Menurut dia harus ada seseorang yang ahli untuk mengubah sistem ini. Prabowo berharap jangan sampai kondisi tersebut memunculkan oknum tertentu yang ia sebut sebagai bandar politik.
“Masa orang mau mengabdi harus cari uang banyak? Dari mana? Artinya nanti ada bandar-bandar politik, tidak hanya bandar judi, nanti ada bandar politik. ‘Kamu mau maju enggak? Nanti aku biayai’,” kata Prabowo.
“Nah, setelah jadi bupati dia ada utang budi, aku minta izin ini ini ini,” sambung Menteri Pertahanan itu.
Prabowo berharap Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra yang juga hadir dalam acara ini, bisa menemukan solusi atas masalah tersebut.
“Saya yakin Prof Yusril ahli tata negara bisa memikirkan bagaimana cari sistem politik yang tidak mahal untuk rakyat kita, birokrasi harus kita perbaiki gaji-gajinya,” kata dia.
Sebelumnya, Yusril mengklaim dirinya merupakan salah satu alternatif bakal cawapres Prabowo di Pilpres 2024. Meski demikian dia mengaku tidak terlalu berambisi menjadi bakal cawapres Prabowo.
Menurutnya, setelah PKB bergabung ke koalisi NasDem, partai-partai Koalisi Indonesia Maju (KIM) sudah mengusulkan tiga nama bakal pendamping Prabowo.
“Sekarang ini calon wakil presiden yang ada di koalisi Pak Prabowo tinggal tiga orang saja sejak Cak Imin pergi. Tinggal ada Pak Airlangga Hartanto, Pak Erick yang diajukan oleh PAN, dan kemudian saya yang diajukan oleh PBB,” ucapnya.