Saudi Tunda Pembicaraan Normalisasi Hubungan dengan Israel

Arab Saudi memutuskan untuk menghentikan sementara pembicaraan kemungkinan normalisasi hubungan diplomatik dengan Israel.

Keputusan ini diumumkan di tengah perang yang masih berkecamuk antara Israel dengan kelompok militan Palestina Hamas.

“Arab Saudi memutuskan untuk menghentikan sementara diskusi mengenai kemungkinan normalisasi dan telah memberi tahu para pejabat Amerika Serikat,” kata seorang sumber kepada AFP.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelum perang Israel-Hamas pecah, normalisasi hubungan Saudi dengan Israel yang ditengahi Amerika Serikat disebut telah mengalami kemajuan.

Namun usai perang kian panas, Saudi ikut menyuarakan kegelisahan tentang nasib warga Palestina di Jalur Gaza yang dikuasai Hamas.

Serangan balasan Israel ke wilayah Gaza selama sepekan terakhir pun telah menyebabkan tiga ribu orang tewas dan ratusan ribu lainnya terpaksa mengungsi.

Pada Jumat (13/10), Saudi mengecam perintah Israel yang mendesak evakuasi warga Palestina di Gaza terhadap “warga sipil yang tidak berdaya”.

Sebelumnya Amerika Serikat “ngotot” normalisasi hubungan Israel-Saudi tetap diteruskan meski di tengah perang. Menlu AS Antony Blinken mengatakan normalisasi adalah pilihan antara perdamaian regional dan terorisme yang dilakukan Hamas.

“Ini benar-benar akan mengubah prospek seluruh wilayah di masa depan,” kata Blinken, seperti dikutip New York Times.

Pernyataan ini merujuk pada perluasan hubungan Israel dengan negara-negara Arab termasuk Arab Saudi, negara Muslim Sunni paling kuat di wilayah itu.

“Sekarang, siapa yang menentang hal itu? Hamas, Hizbullah, Iran. Jadi menurut saya itu menjelaskan banyak hal. Dan sebenarnya ada dua jalur menuju kawasan ini,” imbuhnya.

Blinken juga mengingatkan bahwa upaya mencapai kesepakatan diplomatik antara Israel dan Arab Saudi tidak dapat menggantikan solusi dua negara untuk memenuhi kebutuhan Palestina.