Korban Agresi Israel 13 Ribu, Biden Tolak Seruan Gencatan Jokowi Cs

Agresi Israel ke Jalur Gaza Palestina masih berlangsung hingga bahkan semakin membabi buta.

Israel terus menyerang berbagai rumah sakit di Jalur Gaza, termasuk rumah sakit terbesar di wilayah itu RS Al Shifa, sejak sepekan terakhir.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di tengah kecaman komunitas internasional, Israel berkeras menyerang RS Al Shifa yang diklaim Tel Aviv telah menyembunyikan infrastruktur Hamas seperti terowongan bawah tanah dan pusat komando.

Biden dukung Israel tolak Gencatan Senjata
Presiden Amerika Serikat Joe Biden kekeh mendukung Israel yang menolak seruan gencatan senjata di Jalur Gaza, Palestina.

Penolakan Biden itu muncul meski seruan gencatan senjata semakin nyaring terdengar dari komunitas global, salah satunya dari Presiden Indonesia Jokowi.

Dalam sebuah op-ed yang diterbitkan Sabtu (18/11), Biden mengatakan gagasan gencatan senjata tidak akan menciptakan perdamaian atas situasi di Gaza.

“Selama Hamas berpegang teguh pada ideologi kehancurannya, gencatan senjata bukanlah perdamaian. Bagi anggota Hamas, setiap gencatan senjata adalah waktu yang mereka manfaatkan untuk membangun kembali persediaan roket mereka, memposisikan kembali pejuang, dan memulai kembali pembunuhan dengan menyerang orang tidak bersalah lagi,” kata Biden dalam kolomnya yang dirilis The Washington Post.

Banner artikel Ceasefirenow
Meski begitu, Biden menyerukan Israel untuk menghormati hukum humaniter internasional dan meminimalisir korban sipil berjatuhan dalam agresinya ke Gaza.

Biden mengaku telah menasehati para pejabat Israel selama perjalannya ke Tel Aviv agar tidak membiarkan rasa sakit dan kemarahan menyesatkan sekutunya itu untuk membuat kesalahan yang kita sendiri telah buat di masa lalu.

Biden juga menyebut solusi dua negara adalah satu-satunya cara untuk mengatasi konflik menahun di kawasan tersebut. Dia turut menyatakan bahwa di Gaza harus ada pemerintahan di bawah kendali Otoritas Palestina.

“Ketika kita berjuang untuk perdamaian, Gaza dan Tepi Barat harus dipersatukan kembali di bawah struktur pemerintahan tunggal, pada akhirnya di bawah Otoritas Palestina yang direvitalisasi, karena kita semua bekerja menuju solusi dua negara,” tulisnya.

Israel klaim temukan terowongan Hamas di RS Al Shifa
Militer Israel merilis video yang disebut membuktikan bahwa ada terowongan tersembunyi diduga milik Hamas di bawah kompleks Rumah Sakit Al Shifa, Gaza.

Dalam video 3 menit 27 detik tanpa audio itu terlihat terowongan sedang diperiksa tentara Israel.

Menurut CNN video itu direkam pada Jumat (17/11). Rekaman memperlihatkan tentara Pasukan Pertahanan Israel (Israel Defense Forces/IDF) yang muncul di gambar pembuka, kemudian para tentara bersiap menurunkan peralatan kamera ke terowongan yang memanjang ke bawah itu.

Saat kamera diturunkan ke bawah, serangkaian tangga spiral terlihat di bagian tengah. Kamera kemudian bergerak maju sepanjang terowongan sebelum membelok tajam ke kiri.

Korban tewas agresi Israel ke Gaza capai 13 ribu orang
Kementerian Kesehatan di Gaza melaporkan korban tewas akibat agresi Israel sejak 7 Oktober lalu telah mencapai 13 ribu orang.

Sebanyak 5.500 korban tewas merupakan anak-anak, sementara itu sekitar 3.500 korban meninggal lainnya merupakan perempuan.

Sekitar 30 ribu warga Palestina di Gaza juga terluka akibat gempuran Israel sejak satu bulan lebih ini.

Dikutip Al Jazeera, Kemenkes Gaza menuturkan data ini hanya diambil dari wilayah itu.

Dengan begitu, korban tewas masih bisa bertambah lantaran agresi Israel kini tak hanya menyasar Jalur Gaza, wilayah yang dikuasai Hamas, tapi juga telah meluas ke Tepi Barat.