Pasukan Israel kembali menembak mati dua warga Palestina di Tepi Barat, Minggu (24/9).
“Dua warga Palestina tewas akibat peluru Israel yang menyasar kepala,” demikian laporan Kementerian Kesehatan Palestina, seperti dikutip AFP, Minggu (24/9).
Kedua warga ini ialah Osaid Abu Ali (22) dan Abd al-Rahman Abu Daghash (32). Menurut keterangan penduduk setempat, keduanya merupakan warga sipil.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ini merupakan serangan kesekian yang terjadi di Tepi Barat dalam sepekan terakhir. Pada Selasa (19/9), tiga warga Palestina tewas dalam serangan militer di Jenin, dengan satu di antaranya merupakan anak 15 tahun.
Per Jumat (22/9), seorang militan Palestina juga tewas ditembak mati. Kini, jumlah warga yang tewas di Tepi Barat total delapan orang.
Menurut kesaksian warga bernama Ibrahim al-Nimer, prajurit Israel memasuki kamp tempat tinggal mereka saat dini hari.
“Tentara [Israel] memasuki kamp setelah pukul 02.00 pagi dan menghancurkan jalan-jalan serta beberapa rumah di kamp,” kata Nimer kepada AFP.
Tentara Israel sendiri menyatakan pihaknya tengah melakukan kontra-terorisme di wilayah pendudukan tersebut. Mereka mengaku membongkar “pusat komando operasional” di sebuah bangunan di kamp dan menemukan sejumlah besar alat peledak termasuk yang berbahan gas.
“Selama kegiatan itu, tersangka melepaskan tembakan dan melemparkan alat peledak ke pasukan. Prajurit pun membalas dengan tembakan langsung,” demikian pernyataan prajurit Israel.
Konflik Israel-Palestina memang semakin panas sejak awal tahun lalu, khususnya di Tepi Barat. Kedua belah pihak saling melancarkan serangan satu sama lain.
Israel sendiri sudah menduduki Tepi Barat sejak Perang Enam Hari pada 1967 silam. Wilayah ini sekarang ditinggali sekitar 490 ribu warga Israel yang dianggap ilegal berdasarkan hukum internasional.
Selain di Tepi Barat, kekerasan di Gaza belakangan juga tengah berkecamuk. Setidaknya 241 warga Palestina tewas dalam konflik di kawasan itu sepanjang tahun ini.