Deret Tokoh Masuk Nominasi Peraih Nobel Perdamaian 2023, Siapa Saja?

Komite Nobel Norwegia bakal mengumumkan pemenang Hadiah Nobel Perdamaian pada Jumat (6/10) sore WIB.

Banyak media yang telah memprediksi siapa saja tokoh global yang pantas mendapatkan penghargaan mulia ini. Penghargaan ini bakal diumumkan pada pukul 11 pagi waktu setempat atau sekitar pukul 16.00 WIB di Institut Nobel di Oslo.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tahun ini, ada sekitar 351 kandidat peraih Nobel Perdamaian. Jumlah tersebut menjadi nominasi terbanyak selama Nobel Perdamaian digelar.

Mulai dari aktivis iklim, hak-hak perempuan, hingga pengadilan internasional yang menyelidiki kejahatan perang masuk dalam bursa calon penerima Nobel Perdamaian tahun ini.

Berikut ini sejumlah nama yang diproyeksi menerima penghargaan Nobel Perdamaian.

1. Aktivis perempuan Iran
Situasi di Iran yang panas usai warga ramai-ramai memprotes kematian Mahsa Amini, perempuan 22 tahun yang meninggal usai ditahan karena tak berpakaian sesuai aturan, membuat sejumlah pengamat sepakat bahwa aktivis hak-hak perempuan Iran mesti menerima penghargaan Nobel Perdamaian.

“Berikan Hadiah Nobel Perdamaian kepada perempuan Iran,” tulis editor tabloid Norwegia VG, Per Olav Odegard, pekan ini.

Odegard menilai perempuan di Iran adalah sosok tangguh yang siap berjuang mempertahankan hak-haknya di saat sebagian besar penduduk dunia tak menerima hak dasarnya atas perdamaian dan kebebasan.

“Perempuan Iran telah menunjukkan bahwa mereka siap berjuang untuk mereka, bahkan jika harganya sangat mahal,” ucapnya, seperti dikutip AFP, Jumat (6/10).

Para ahli menilai jika komite Nobel mempertimbangkan aktivis perempuan Iran, mereka bisa jadi memberikan penghargaan tersebut kepada Narges Mohammadi, yang kini dipenjara.

2. Aktivis perempuan di Afghanistan
Selain Mohammadi, aktivis perempuan Afghanistan Mahbouba Seraj, yang mengampanyekan hak-hak perempuan di negara itu juga masuk dalam bursa calon penerima Nobel Perdamaian.

Di bawah kekuasaan Taliban, Seraj terus berupaya mempertahankan hak-hak perempuan di Afghanistan dengan mencoba mengajak pemerintah Taliban berdialog, demikian dikutip WION.

Sejak kembali berkuasa, Taliban sangat mengontrol ketat kebebasan perempuan di Afghanistan. Perempuan mesti berpakaian tertutup, tak diizinkan bekerja, serta tak dibolehkan sekolah.

3. Presiden Ukraina
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky juga menjadi salah satu calon penerima Nobel Perdamaian. Namanya menduduki puncak situs daring yang memproyeksi siapa tokoh penerima Nobel tahun ini.

Meski begitu, para pengamat menilai Zelensky tak mungkin menerima penghargaan karena dirinya adalah pemimpin negara yang sedang berperang. Mereka menduga Nobel Perdamaian bakal diberikan ke wilayah lain tahun ini.

4. Fridays for Future
Gerakan yang dimulai oleh aktivis lingkungan Gretta Thunberg juga disebut-sebut bakal menerima Nobel Perdamaian karena kampanyenya melawan deforestasi dan hak-hak adat, bersama dengan pemimpin suku Brasil Raoni Metuktire.

Beberapa nama aktivis iklim juga diduga menerima Nobel, mulai dari Victoria Tauli-Corpuz dari Filipina, Juan Carlos Jintiach dari Ekuador, dan Vanessa Nakate dari Uganda.

5. Lembaga peradilan internasional
Sejumlah lembaga peradilan internasional pun turut masuk dalam bursa. Antara lain Pengadilan Hak Asasi Manusia Eropa di Strasbourg, badan pengungsi PBB UNHCR, Pengadilan Kriminal Internasional (ICC), hingga Mahkamah Internasional (ICJ).

Seluruhnya dianggap berperan besar dalam menyelidiki kejahatan perang di dunia belakangan ini, terutama perang Rusia vs Ukraina.