Aung San Suu Kyi Sakit di Tahanan, Muntah hingga Pusing Parah

Pemimpin de facto Myanmar yang dikudeta, Aung San Suu Kyi, dikabarkan mengalami muntah-muntah hingga pusing parah sehingga harus menerima perawatan medis secara intensif.

Kekhawatiran kondisi kesehatan Suu Kyi semakin meningkat, usai otoritas militer Myanmar disebut menolak permintaan Suu Kyi untuk dirawat di rumah sakit.

Putra bungsu Suu Kyi, Kim Aris, menyerukan junta Myanmar untuk membatalkan “tindakan kejam dan tidak berperasaan” terhadap ibunya.

Berbicara kepada Independent, Kim Aris telah menyatakan keprihatinan mendalam tentang masalah kesehatan yang dialami ibunya. Kim bahkan menyebut masalah kesehatan menyebabkan Suu Kyi susah makan dan bisa membahayakan nyawanya.

“Menolak akses perawatan medis atas tahanan yang sakit adalah tindakan yang tidak berperasaan dan kejam. Setahu saya, ibu saya muntah-muntah dan pusing parah akibat kesehatannya yang buruk,” ungkap Kim.

Dia menambahkan, “Perawatan mendesak telah direkomendasikan oleh otoritas penjara, namun hal ini ditolak oleh junta militer. Siapa pun yang mengidap penyakit gusi, merasakan sakit yang luar biasa, sehingga bisa berisiko lebih parah jika diberikan pengobatan yang tidak tepat.”

Menurut sumber dalam negeri, Suu Kyi telah diberi resep sejumlah obat oleh dokter yang merawatnya, termasuk untuk penyakit gusi yang membuatnya tidak bisa makan karena sakit.

Namun permintaan perawatan medis untuk merawat Suu Kyi telah ditolak meskipun permintaan tersebut diajukan oleh otoritas penjara.

Terkait hal ini, Kim Aris ingin ibunya diizinkan kembali ke rumahnya di kota terbesar Myanmar, Yangon.

Bulan lalu, Suu Kyi disebut bisa dijadikan tahanan rumah usai junta militer mengampuni sejumlah kasus yang menimpanya sebagai bagian dari amnesti. Namun sejauh ini otoritas militer belum mengonfirmasi keputusan itu dan kini Suu Kyi masih dipenjara.