Pembalap Ducati Lenovo, Francesco Bagnaia dikenal punya hubungan baik dengan Franco Morbidelli, pembalap Monster Energy Yamaha. Belum lama ini, Yamaha memutuskan akhiri kontrak Morbidelli lebih cepat dari sebelumnya di 2024 jelang bergulirnya MotoGP Inggris di sirkuit Silverstone bergulir.
Morbidelli harus mencari tim balap lain setelah posisinya diganti Alex Rins di MotoGP 2024. Bagnaia cukup sedih mendengar kabar dari rekannya yang pernah sama-sama besar di akademi Valentino Rossi VR46.
Franco Morbidelli saat ini dikaitkan dengan Ducati. Namun ada pula rumor yang menyebutkannya dia mendapatkan tawaran dari tim WSBK.
Morbidelli ditendang dari pabrikan Yamaha karena gagal tampil maksimal lagi dengan tim garpu tala. Morbidelli pun membidik peluang tetap di MotoGP dan itu bisa terjadi di Gresini Ducati yang masih lowong kursinya.
Dengan demikian, dia bisa gabung dua teman baiknya Bagnaia dan Marco Bezzecchi, alumnus VR46 Academy. Bagnaia pun sepakat Morbidelli bisa cocok gabung dengan Ducati.
“Saya bakal bahagia kalau Franky gabung Ducati. Saya pikir dia pantas mendapatkan lebih dibandingkan hasil di Yamaha. Potensinya lebih tinggi dari itu,” kata Bagnaia seperti dikutip crash.
Bagnaia menduga Morbidelli mengalami penurunan prestasi usai menjalani operasi di lututnya pada 2021. Namun dia pun tak tahu pasti apakah itu yang jadi penyebabnya.
“Sejujurnya saya tak tahu mengapa (dia menurun) tapi sejak dia menjalani operasi lutut di 2021, dia jadi kesulitan raih hasil bagus,” kata Bagnaia soal MOrbidelli yang pernah runner up di MotoGP 2020.
“Sebelumnya dia runner up di 2020, satu tahuns etelah dia bertempur untuk podium di seluruh balapan. Setelah itu datanglah kesialan di Le Mans,” dia menambahkan.
Bagnaia menyayangkan Morbidelli justru alami penurunan prestasi setelah gabung tim pabrikan Yamaha. Padahal saat di tim satelit, Morbidelli seperti tampil “kesetananan” di setiap balapan.
“Saya menilai dia sebagai salah satu pembalap terkuat, salah satu yang terkencang. Cara membalapnya yang halus itu menarik untuk dilihat, dia bisa kompetitif di Ducati,” ujarnya.
Bagnaia bukan satu-satunya yang mendukung Morbidelli gabung Ducati. Rekannya yang lain Marco Bezzechi dari tim Mooney VR46 juga melihat Morbidelli cocok dengan Ducati.
“Pertama tama saya merasa sedih dengan kondisi Franky karena dia pantas mendapatkan motor yang bagus,” ujar Bezzecchi.
“Dia sangat kuat dan sudah menunjukkan bakatnya. Ducati kuat, tapi Anda tak dominan karena motor tapi juga kemampuan si pembalapnya. Saya berharap Ducati bagus untuk dia.”
Pembalap Monster Energy Yamaha, Franco Morbidelli mengungkapkan pengakuan miris soal MotoGP Belanda. Alih-alih bisa podium, Morbidelli mengatakan targetnya hanya berusaha agar motor tak hancur saat balapan.
Bayang-bayang buruk itu diperburuk dengan insiden Fabio Quartararo yang menghantam Johann Zarco di lap 3 MotoGP Belanda di sirkuit Assen. Morbidelli bisa finis ke-9 karena banyaknya pembalap yang tak finis.
Dia bisa meraih posisi itu di lap ke-19 dari 26 yang dilombakan. Setelah itu, posisinya tak bergeser lagi.
“Kami berhasil melakukan satu kemajuan dan kami yakin bisa cepat saat balapan. Namun saat balapan grip ban sangat buruk dan ban kami seperti terkelupas. Itu memang biasa terjadi,” ujar Morbidelli seperti dikutip crash.
“Namun saya dan Fabio langsung tahu potensi kami tak banyak di Assen. Saya pun berusaha untuk menjaga motor tidak hancur dan tidak membuat kesalahan, sesuatu yang sangat mudah untuk dilakukan.”
Sumber: Liputan 6