Sekretaris Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Kukuh Kumara menyebut pihaknya belum mengetahui soal rencana Vinfast akan membuka pabrik di Indonesia. Namun dia menjelaskan pihak Vinfast sudah berkomunikasi dengan Gaikindo terkait rencana ekspansi ke Indonesia.
“Memang ada dari personelnya Vinfast datang ke Gaikindo. Baru nanya-nanya rencana untuk masuk ke Indonesia. Tapi baru sebatas itu saja,” ujar Kukuh kepada CNNIndonesia.com, Selasa (10/10).
“Yang kami terima, mereka mau memasarkan produknya di Indonesia, tapi informasi apakah mereka mau invest untuk buka pabrik di Indonesia kita belum tahu,” imbuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pernyataan tersebut disampaikan Kukuh terkait kabar Vinfast akan membuka pabrik di Indonesia.
Kukuh mengatakan pihaknya sangat terbuka jika Vinfast ingin melebarkan sayapnya ke Indonesia. Terlebih, pasar otomotif Indonesia adalah pasar yang bagus.
Namun Kukuh menggarisbawahi soal swasembada mobil yang sudah dilakukan negeri ini. Sehingga menurutnya Vinfast lebih baik membuka pabrik dan bukan hanya memasarkan produknya di Tanah Air.
“Kalau di Indonesia kan kita itu sudah swasembada mobil. Jadi kalau mau masuk pasar Indonesia, buka pabrik saja di sini. Bukan datengin dari sana,” tuturnya.
Sebelumnya Vinfast disebut berencana melakukan ekspansi besar-besaran di Asia. Total tujuh pasar yang akan menjadi bagian dari ekspansi ini, termasuk Indonesia.
Proses ekspansi ke Indonesia sendiri akan dimulai pada tahun depan dan pabrik rencananya akan beroperasi mulai 2026.
Menurut dokumen pengajuan Vinfast kepada Komisi Sekuritas dan Bursa AS, perusahaan ini berencana menginvestasikan sekitar US$1,2 miliar atau sekitar Rp18,8 triliun untuk jangka panjang termasuk di Indonesia.
Dari jumlah tersebut, sekitar US$200 juta akan digunakan untuk pabrik di Indonesia, yang menargetkan produksi pada 2026 dengan hasil produksi 30 ribu hingga 50 ribu unit setiap tahunnya, dikutip dari Reuters.
Sebagai informasi, Vinfast adalah pabrikan mobil listrik milik Pham Nhat Vuong. Ia merupakan orang terkaya di Vietnam dan pendiri konglomerat induk perusahaan, Vingroup.