Jakarta – Calon Gubernur Ibukota nomor urut 1 Ridwan Kamil menanggapi pernyataan dari Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto persoalan pertemuan dirinya dengan Presiden Ke-7 Joko Widodo atau Jokowi, dalam Solo, pada Jumat, 1 November 2024. Hasto menyebut, tindakan yang mana diadakan oleh Ridwan Kamil menunjukkan mentalitas yang dimaksud lemah dan juga manusia yang dimaksud kalah.
Ridwan Kamil pun menegaskan jikalau dirinya mendapat undangan segera dari Jokowi serta Presiden Prabowo Subianto. “Saya itu kan diundang. Kehormatan kalau mendatangi undangan Pak Jokowi, lalu Pak Prabowo,” kata beliau usai acara pemberitahuan dengan Wadah Komunikasi Kaum Betawi Indonesia (Forkkabi) di tempat Cipayung, Ibukota Timur, pada Ahad, 3 November 2024.
Mantan Gubernur Jawa Barat itu menilai, mentalitas yang tersebut kalah justru datang dari klaim seolah-olah didukung lalu menyebarluaskan isu bahwa didukung, padahal tidak. “Menurut saya itu yang dimaksud mental kalah itu yang digunakan itu. Kalau saya datang itu bukanlah mental kalah, itu mental patriot, berbasis adab, mengunjungi undangan dua Presiden,” kata dia.
Dalam keterangannya pada Ahad, Hasto Kristiyanto menilai langkah yang tersebut diambil oleh Ridwan Kamil bertemu dengan Jokowi untuk memohon restu dalam kontestasi Pemilihan Daerah (Pilkada) Ibukota Indonesia 2024. “Langkah memohonkan restu juga pertolongan progresif kontestasi urusan politik seperti memulihkan Indonesia ke budaya Orde Baru,” kata dia.
Politikus partai PDIP itu memastikan, langkah Ridwan Kamil yang mengajukan permohonan pertolongan ke Jokowi untuk meraih kemenangan pemilihan kepala daerah Ibukota Indonesia tiada dilaksanakan oleh kandidat yang mana diusung oleh PDIP, yakni Pramono Anung-Rano Karno. “Kami meyakini Pak Pramono kemudian Rano Karno akan mengungguli pemilihan kepala daerah Jakarta, oleh sebab itu terus turun ke bawah menyapa rakyat,” kata Hasto.
Hasto pun menilai ada penurunan elektabilitas pasangan Ridwan Kamil-Suswono dikarenakan lontaran yang tersebut disampaikan oleh cawagub Suswono masalah janda kaya menikahi pemuda pengangguran. “Suatu perasaan khawatir dari Ridwan Kamil, akibat surveinya berkurang kemudian persoalan dari wakilnya, kemudian datang untuk mengajukan permohonan restu, sekali lagi itu menujukkan mentalitas kalah,” kata dia.