Perjalanan Natalius Pigai, dari Juru Parkir hingga Jadi Menteri HAM

Perjalanan Natalius Pigai, dari Juru Parkir hingga Jadi Menteri HAM

Jakarta Menteri Hak Asasi Orang (HAM), Natalius Pigai, memohonkan tambahan pegawai dari 188 orang menjadi 2.544 pegawai. Usulan yang disebutkan disampaikan Pigai ketika rapat dengar pendapat sama-sama Komisi XIII DPR, Kamis, 31 Oktober 2024. “Setelah saya hitung kekuatan personel saya, yang tersebut ada sekarang baru 188 staf. Dengan adanya struktur baru, saya membutuhkan 2.544 orang staf,” kata Pigai.

Pigai mengumumkan penambahan pegawai ini harus dibarengi dengan penambahan anggaran untuk belanja pegawai. Menurutnya pegawai sebanyak 2.544 membutuhkan tambahan dari Simbol Rupiah 1,2 triliun.

Perjalanan Karier Natalius Pigai

Saat sesi perkenalan dengan Komisi XIII DPR, Pigai memperkenalkan diri sebagai aktivis jalanan yang dimaksud meniti karier dari bawah. Pigai juga mengklaim namanya telah dikenal seantero Indonesia. “Nama saya telah terkenal seantero Republik Indonesia ini, tapi hari ini saya dikenalkan sebagai orang yang mana punya misi penegakan HAM, bukanlah sebagai perusak,” kata Pigai.

Dalam kesempatan perkenalan itu, Pigai mengungkapkan bahwa beliau pernah menjadi juru parkir di area Kementerian Ketenagakerjaan kemudian Transmigrasi. “Saya sendiri awalnya berasal dari juru parkir, setelahnya itu jadi honorer kemudian jadi CPNS. Setelah itu jadi staf, antar-antar surat, lalu dapat jabatan struktural hingga jadi pimpinan Komnas HAM, dan juga sekarang menteri” ujar Pigai.

Sebagai aktivis HAM, Pigai dikenal lantang di menyuarakan isu-isu keadilan dan juga penegakan HAM, teristimewa di tempat wilayah asalnya, Papua. Selama menjadi komisioner Komnas HAM, Pigai kerap mengkritisi kebijakan pemerintah yang dinilai tiada berpihak untuk rakyat kecil serta hak-hak dasar warga negara.

Pigai pernah menjadi staf peneliti di dalam Graha Budaya Indonesia-Jepang (1998-2001) dan juga staf Yayasan Cindelaras yang tersebut berikrar pada pengembangan kearifan lokal juga perjuangan hak-hak petani. Ia juga pernah berpartisipasi dalam lembaga swadaya masyarakat, pada antaranya Yayasan Sejati yang digunakan fokus pada hak-hak kelompok terpinggir di tempat Papua, Dayak, Sasak, kemudian Aceh antara 1999 hingga 2002.

Natalius Pigai kemudian mengawali karir profesionalnya sebagai staf khusus Menteri Tenaga Kerja dan juga Transmigrasi (Ir Alhilal Hamdi dan juga Yacob Nuwa Wea) dari 1999 hingga 2004. Selama periode yang disebutkan ia dipercaya untuk menjadi moderator dialog interaktif di area TVRI yang mana mendiskusikan isu-isu urusan politik dan juga pemerintahan dari 2006 hingga 2008.

Dia juga pernah menjabat sebagai Konsultan Deputi Pengawasan BRR Aceh-Nias lalu kelompok asistensi pada Direktorat Jenderal Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri pada bawah Prof Djohermansyah Johan pada 2010 hingga 2012.

Kemudian, ia menjadi salah satu dari 11 anggota Komisi Nasional Hak Asasi Individu (Komnas HAM) dari 2012 hingga 2017. Hingga pada 20 Oktober 2024, Natalius Pigai dilantik oleh Presiden Prabowo sebagai Menteri HAM.

LINDA LESTARI I NANDITO PUTRA I PUTRI SAFIRA PITRALOKA