Yogyakarta – Wakil Menteri Komunikasi juga Digital (Wamen Komdigi) Nezar Patria angkat bicara mengenai penangkapan jaringan judi online yang digunakan melibatkan pegawai dalam kementeriannya. Polisi sudah pernah menangkap juga menetapkan 14 orang sebagai dituduh di persoalan hukum itu, pada mana 11 di dalam antaranya merupakan pegawai Kemkomdigi.
“Kami mengupayakan langkah Polri untuk melakukan pengusutan jaringan ini dari hulu sampai hilir,” kata Nezar di tempat Sleman, Yogyakarta, Ahad, 3 November 2024.
Nezar berharap, pengungkapan jaringan judi online tak berhenti sampai pascapenangkapan pegawai internal Kemenkomdigi itu. “Kami berharap jejaring ini dapat terus didalami, dibongkar, sampai dengan dapat ditemukan merekan yang tersebut berada di dalam dalamnya,” kata dia. “Bagi kami (penangkapan pegawai Komdigi) ini salah satu langkah bersih-bersih dari dalam.”
Soal 11 pegawai yang mana terlibat itu, Nezar mengungkapkan merekan selama ini termasuk sosok yang bertugas di regu pengendalian konten. Terutama yang berhubungan dengan konten negatif, seperti judi online.
“Jadi kita ketahui bahwa tugas-tugas mereka itu, yang mana diamanahkan pada mereka ternyata malah mereka itu yang digunakan melakukan pelanggaran sangat serius ini,” kata Nezar.
Para pegawai terlibat itu, kata Nezar, membiarkan situs judi online tetap saja terjaga agar bukan terblokir.
Setelah pengungkapan itu, Nezar menyatakan pihaknya akan memacu dilakukannya audit terhadap para pegawai terlibat jaringan itu. “Kami telah dilakukan bekerjasama dengan PPATK (Pusat Pelaporan serta Analisis Transaksi Keuangan) sebetulnya, kami menemukan beberapa orang pegawai yang dimaksud terindikasi punya proses yang mencurigakan pada rekeningnya,” kata dia. “Dan dari yang kami temukan, terindikasi ada kegiatan mencurigakan itu, lalu kami dalami, dalam situ ada pengakuan bahwa mereka bergabung di judi online, lalu ketika itu mereka telah dikenai sanksi internal.”
Nezar mengatakan, beberapa nama yang digunakan sudah ada terindikasi itu terus masuk di pengawasan Kemenkomdigi sembari memburu kemungkinan pegawai lain terlibat. “Kami dalami apakah dari 10 nama itu termasuk pada di kegiatan yang tersebut dimonitor PPATK atau tidak,” ujar dia.
Nezar sekaligus meluruskan bahwa para pegawai yang tersebut terlibat itu tidak berprofesi sebagai staf ahli. “Kalau staf ahli kan struktural dalam kementerian, nah ini semacam tenaga ahli yang tersebut dimintakan supervisinya oleh ketua tim,” kata dia.
Nezar juga mengatakan para pegawai terlibat itu tidaklah memiliki jabatan tinggi. “Tidak, mereka ketua pasukan ya, mereka masih pada bawah direktur,” kata dia.
Menurut Nezar, sejak mulai terindikasi terlibat jaringan judi online, para pegawai itu telah digeser dari posnya sebelum penangkapan. Pascapenangkapan itu, ia menyatakan kementerian berupaya menambah kekuatan personil untuk mengisi pos pengawasan konten negatif khususnya judi online itu.
“Agar kami dapat minimalisir kebobolan di tempat Kemenkomdig khususnya pada upaya pemberantasan judi online ini, kami terus dalami siapapun yang mana terlibat akan berhadapan dengan hukum,” kata Nezar.