Mandalika akan menjadi pusat perhatian dunia otomotif pada tanggal 13-15 Oktober saat gelaran MotoGP 2023 digelar. Pihak penyelenggara, MGPA dan Dyandra&Co, telah bekerja keras untuk memastikan bahwa semua persiapan berjalan dengan sempurna. Namun, yang membuat event ini benar-benar istimewa adalah dampak besar yang dimilikinya pada perekonomian masyarakat setempat.
MotoGP juga berperan penting dalam meningkatkan pendapatan sektor penginapan, terutama hotel-hotel di sekitar Mandalika. Tahun lalu, harga hotel menjadi masalah karena mahal dan jarak yang cukup jauh dari venue.
Beberapa masyarakat bahkan menjadikan rumah mereka sebagai tempat sewa sementara dan menetapkan harga sewa yang tinggi. Tahun ini, dijelaskan bahwa seharusnya harga sudah lebih stabil karena tahun lalu masih dalam masa transisi dari pandemi Covid-19, sehingga harga-harga melambung tinggi.
“Hotel kalau tahun lalu casenya masih covid baru pemulihan dan harusnya sekarang udah stabil dan kita sudah diskusi dengan gubernur dan semoga mereka mengikutin arahan dari pemdanya. Kami akan mendorong rumah rumah warga untuk jadi home stay dan memenuhi kebutuhan dari MotoGP,” ucap Angela Tanoesoedibjo, wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Terkait dengan pemilik rumah yang menyewakan tempat mereka, hal ini dianggap wajar karena antusiasme tinggi dari masyarakat NTB sendiri. Yang perlu dilakukan adalah mengatur dan menstabilkan harga sewa agar tetap terjangkau. “Ketika ada event karena mungkin antusiasme masyarakat meningkat, biasanya ada kenaikan harga, menurut saya cukup wajar dan tingkat kewajarannya seperti apa, supaya kedepannya lebih stabil dan lebih dikondisikan saja,” tutup Angela.
Sirkuit Mandalika telah menjalani transformasi signifikan dalam persiapan MotoGP. Pengecatan ulang bagian kerb dan pemasangan sensor plus timing system adalah bagian dari tahapan penting untuk memastikan keselamatan pembalap dan akurasi data dalam balapan. Namun, puncak dari seluruh persiapan ini adalah pengaspalan ulang sejumlah bagian aspal, terutama di titik-titik kritis seperti tikungan 5 dan 6, serta 16 dan 17.
Sirkuit ini bahkan telah mendapatkan homologasi Grade A dari Federasi Sepeda Motor Internasional (FIM), yang menandakan bahwa mereka telah memenuhi standar internasional dan siap untuk menjadi tuan rumah ajang balap motor kelas dunia MotoGP.
Direktur Utama ITDC, Ari Respati, menggarisbawahi komitmen pemerintah dalam menjalankan program pembangunan yang berkelanjutan. Event MotoGP kedua di Mandalika ini tak terduga menjadi sebuah ikon dan kebanggaan bagi masyarakat NTB.
“Ini merupakan bukti kesuksesan yang diamanatkan oleh pemerintah dalam membangun tempat-tempat pariwisata yang dapat dikembangkan lebih lanjut untuk membantu pertumbuhan pariwisata dan perekonomian Indonesia secara keseluruhan,” ucap Ari Respati. Secara keseluruhan, MotoGP Mandalika 2023 bukan hanya sebuah event balap motor biasa.
Ajang ini adalah sebuah spektakel olahraga yang mempengaruhi perekonomian lokal, membangkitkan pariwisata, dan menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia memiliki potensi besar dalam industri otomotif.
Sumber : Kompas.com