Jakarta – Menteri Pendidikan Dasar serta Menengah, Abdul Mu’ti, mengungkapkan ketika ini pihaknya masih mendata jumlah keseluruhan guru yang mana akan mendapat kenaikan pendapatan pada 2025.
“Sehingga nanti mudah-mudahan pasca datanya mampu kita update secara akurat, kemudian kita ajukan terhadap Menteri Keuangan,” kata Mu’ti untuk awak media di tempat acara inisiasi Pameran Bulan Bahasa serta Sastra 2024 pada Kantor Kementerian Pendidikan Dasar kemudian Menengah, Jakarta, pada Senin, 28 Oktober 2024.
Mu’ti mengatakan, pada waktu ini skema yang tersebut diajukan untuk 2025 adalah kenaikan pendapatan bagi guru yang digunakan telah berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) maupun guru honorer. Namun, kata dia, Kemendikdasmen masih belum mampu memperkirakan jumlah keseluruhan guru yang dimaksud akan mendapat kenaikan gaji, sebab masih menanti data terbaru.
Menurut Mu’ti, tak semua guru akan menerima tambahan pendapatan sebesar Mata Uang Rupiah 2 juta. Kualifikasi penerima ini, kata dia, diperlukan agar para guru tak saling berebut.
“Jadi jangan sampai yang mana berhak tidaklah menerima, yang mana tidaklah berhak malah menerima, ini kan sangat bergantung dari akuratif data kita,” kata Mu’ti.
Sebelumnya, Wakil Ketua Dewan Pembina DPP Partai Gerindra, Hashim Djojohadikusumo mengungkapkan bahwa Prabowo-Gibran akan menaikan upah guru sebesar Rupiah 2 jt per bulan setiap tahun apabila terpilih pada Pilpres 2024. Bahkan, dijanjikan juga tunjangan hari raya (THR) untuk guru, termasuk honorer di dalam Indonesia.
Koordinator Nasional Perhimpunan Pendidikan lalu Guru (P2G), Satriwan Salim, sempat mengungkapkan kekhawatirannya terhadap realisasi janji yang dimaksud lantaran tidak ada dituliskan pada visi dan juga misi Prabowo-Gibran. “Kami P2G juga para guru Indonesia sangat berharap tak di-ghosting, tidak ada di-prank, tiada diberi harapan palsu oleh Prabowo-Gibran,” kata Satriwan pada waktu dihubungi, Kamis, 10 Oktober 2024.
Menurut perhitungan P2G, anggaran yang dimaksud dikeluarkan untuk seluruh guru yang tersebut berjumlah tambahan dari 3 jt orang itu bukan sampai Rupiah 100 triliun pada satu tahun. Angka itu dinilai masih realistis kemudian bisa jadi dipenuhi anggaran APBN. Satriwan juga khawatir sebab penambahan upah yang dimaksud tiada masuk komponen pada RAPBN Pendidikan RI Tahun 2025. Meski RAPBN Pendidikan naik mencapai Mata Uang Rupiah 722,6 triliun, penambahan upah sebesar Mata Uang Rupiah 2 jt tak ada pada postur.
Hendrik Yaputra dan Andika Dwi berkontribusi pada penulisan artikel ini.