Jakarta – Calon Gubernur Ibukota nomor urut 2, Dharma Pongrekun mengungkapkan akan mendesain ulang tata kota DKI Jakarta jikalau meraih kemenangan kontestasi Pilgub Ibukota 2024.
“Pertama re-design tata kota,” kata Dharma pada waktu ditemui di dalam kawasan Pegadungan, Kalideres, DKI Jakarta Barat, pada Ahad, 3 November 2024.
Dharma mengatakan, kesempatan menata ulang kota metropolitan itu terbuka dikarenakan ibu kota Indonesia telah dilakukan dipindahkan ke Ibu Pusat Kota Nusantara (IKN). Calon gubernur jalur independen itu mengungkapkan perencanaan kota akan didasarkan oleh filosofi rumah adat Ibukota yang dimaksud menurut beliau bukan belaka berorientasi terhadap kepentingan bisnis, tetapi juga memulihkan adab yang tersebut dinilainya telah dilakukan hilang.
“Re-design tata ruang itu ditujukan terhadap bagaimana mengatasi per-adaban,” kata Dharma.
Menurut Dharma, selama ini tatanan kota Ibukota berorientasi terhadap kepentingan usaha sehingga memicu rakyat semata-mata mementingkan kepentingan sendiri. “Itulah yang mana terjadi sekarang sehingga tidaklah ada lagi keakraban,” ujarnya.
Ihwal rencana tersebut, purnawirawan bintang tiga itu tidaklah merincikan terhadap siapa ia akan mengonsultasikan tata kota Jakarta. “Kita harus mulai lagi menerima masukan dari kawan-kawan yang tersebut memang sebenarnya punya hati,” kata Dharma masalah pihak yang mana akan membantunya pada menata ulang Jakarta.
Pernyataan masalah filosofi rumah rakyat Ibukota pernah dilontarkannya di area sedang sesi debat kedua pemilihan kepala daerah Jakarta. Saat itu, Dharma menyinggung publik Baduy terhadap rivalnya Rano Karno. Diketahui alasannya menyampaikan wilayah di tempat wilayah Banten itu lantaran ia ingin menjadikan suku adat yang mana tinggal di area pedalaman Kota Lebak itu sebagai inspirasi mendirikan Jakarta.
“Nilai-nilai yang ada di area Baduy itu bisa saja menjadi inspirasi untuk merancang adab Jakarta,” ujar Dharma pada pembukaan konferensi pers debat kedua di tempat Beach City International Stadium, DKI Jakarta Utara, pada Ahad, 27 Oktober 2024.
Ia mengungkapkan tidaklah bermaksud menghasilkan kota metropolitan Ibukota Indonesia sebagai wilayah yang digunakan terisolasi dari perkembangan modern. Dirinya berkeinginan untuk mengembangkan Ibukota dengan mengadopsi adab rakyat Baduy yang tersebut sekalipun dikunjungi oleh wisatawan dia tetap memperlihatkan menjaga nilai yang dimaksud dianut.
“Kami punya visi untuk mengembangkan Ibukota Indonesia lima tahun ke depan dengan menerapkan filosofi adab rumah rakyat Ibukota Indonesia pada mana terasnya pada depan luas, ada pagarnya,” kata Dharma.