Solo – Atlet dengan syarat Provinsi Jawa Barat, Ahmad Hidayat, sempat merasa waswas pada waktu berjuang di area cabang olahraga (cabor) para-angkat berat pada Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) XVII 2024. Penyebabnya, cedera yang dialaminya sejak Peparnas XVI di dalam Papua tahun 2021 lalu, belum pulih benar.
Namun, ia berhasil berunjuk rasa kekhawatirannya itu. Bahkan, beliau membuktikan kemampuannya dengan memecahkan rekor catatan angkat terbaik kategori 54,1-59 kilogram (kg) ketika pertandingan final, Rabu, 9 Oktober 2024.
“Posisi saya sejak Peparnas Papua kemarin cedera, nggak hilang. Sebenarnya agak takut juga untuk kembali, tapi berkat dukungan keluarga, istri, alhamdulilah tercapai apa yang mana saya harapkan,” kata beliau seusai pertandingan.
Pada pertandingan final itu, Ahmad berhasil mengangkat beban seberat 158 kg. Capaian ini melampaui catatan tertulis pada Peparnas sebelumnya. “Dulu saya pernah 142 kg, cuma kan saya cedera. Nah ini saya niat di dalam Peparnas terakhir, bisa jadi lima kali juara. Akhirnya keinginan saya untuk pecah rekor baru dapat tercapai hari ini,” tuturnya.
Namun ia mengaku kompetisi kali ini terasa cukup berat persaingannya. Apalagi, adanya atlet-atlet muda para angkat berat yang tersebut berkualitas cukup baik bermunculan.
“Ini perlombaan terakhir saya yang dimaksud sangat mengejutkan. Persaingannya sangat ketat, saya selama lima kali Peparnas belum ada yang dimaksud nempel kayak gitu. Kami start sangat langsung, juara langsung. Baru kali ini saya merasa persaingan ketat,” tuturnya.
Sebelum berjuang di dalam event Peparnas 2024, ia menjalani latihan selama tiga bulan untuk persiapan. Ia merasakan adanya dukungan dari instruktur menghasilkan situasi menjadi sangat kondusif. “Kami juga latihan keras selama sekitar tiga bulanan,” ucapnya.
Dalam kesempatan itu, ia mengapresiasi pelaksanaan Peparnas 2024 yang mana berlangsung di area Perkotaan Solo ini. Menurut dia, sejumlah capaian positif di tempat kompetisi kali ini. “Memang angkat berat sekarang nggak kayak dulu. Kalau sekarang lebih besar memasyarakat,” katanya.
Ia juga senang dengan regenerasi atlet yang dimaksud berjalan ketika ini. Hal itu tak lepas dari adanya kegiatan pembinaan yang digunakan baik. “Regenerasi sudah ada banyak, pembinaan juga berjalan bagus. Dulu kami power lifting difabel sedikit, ya mungkin saja lantaran pembinaan bagus jadi peminat juga sejumlah sekarang,” ucap dia.