Aksi demo yang digelar sejumlah masyarakat Air Bangis di Kantor Gubernur Sumatera Barat terkait penolakan proyek strategi nasional (PSN) berujung pada penangkapan sejumlah massa oleh pihak berwajib.
Berdasarkan cuitan akun Twitter Yayasan LBH Indonesia @YLBHI, aksi demo itu dilakukan sejak Senin (31/7). Total ada 1.500 massa yang ikut dalam aksi tersebut.
“Begini kronologi sementara yang berhasil kami himpun. Sejak senin 31/7/23 sekitar 1.500 orang masyarakat Air Bangis melakukan aksi demonstrasi penolakan PSN di kantor Gubernur Sumbar. Tuntutan masyarakat bertemu Gubernur Sumbar dialog secara langsung,” cuit akun tersebut seperti dikutip, Sabtu (5/8).
Namun, hingga Jumat (4/8), Gubernur Sumbar tak pernah menemui pedemo. Gubernur disebut justru menemui massa tandingan dan bersilaturahmi di saat salat subuh.
“Melalui video pada 4 Agustus 2023, Wabup Pasaman Barat bersama Polresta Padang mengajak warga Air Bangis untuk pulang ke Air Bangis, Wabup sudah menyiapkan bus,” ucap YLBHI.
Lalu pada hari ini, utusan warga dan mahasiswa melakukan dialog dengan Pemprov Sumbar di Kantor Gubernur Sumbar.
Di saat yang sama, masyarakat juga berselawat di masjid raya, sembari menunggu hasil pertemuan utusan dengan Pemprov Sumbar.
Kemudian personel dari Polda Sumbar mendatangi warga yang sedang berselawat. Mereka meminta warga untuk naik ke bus yang telah disiapkan.
Namun, warga menolak hal tersebut dan hingga terjadi dugaan tindakan represif oleh aparat. Bahkan, belasan massa turut ditangkap oleh kepolisian.
“Lalu, Tim Polda Sumbar mendatangi warga yang bersholawat dan meminta untuk naik ke bus yang disediakan. Warga menolak hingga terjadi represi dan penangkapan 14 orang oleh Polda Sumbar. Polda menangkap 7 pendamping (LBH Padang dan PBHI Sumbar) , 4 masyarakat dan 3 mahasiswa,” tutur YLBHI dalam cuitannya.