Pemkab Pasuruan Raih Tiga Penghargaan pada Puncak Peringatan Hari Pangan Sedunia

Pemkab Pasuruan Raih Tiga Penghargaan pada Puncak Peringatan Hari Pangan Sedunia

INFO NASIONAL – pemerintahan Wilayah Pasuruan meraih tiga penghargaan pada Puncak Peringatan Hari Pangan Sedunia (HPS) ke-44 Provinsi Jawa Timur tahun 2024. Penghargaan diserahkan Penjabat Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono terhadap Penjabat Kepala Kabupaten Pasuruan, Nurkholis di area Jatim International Expo (JIE) Convention Exhibition, Surabaya, Jawa Timur.

Penghargaan pertama yakni “Peduli Ketahanan Pangan Tahun 2024” dengan kategori Lingkup Diversifikasi Pangan Lokal berkat perubahan Pengembangunan Usaha Pangan Lokal Berbasis Mokaf (Pangkal Bemo). Penghargaan kedua, otoritas Daerah Pasuruan meraih Juara 1 Stan Terbaik. Sedangkan penghargaan ketiga, Juara 3 Kreativitas Inovasi Teknologi (Krenotek) Teh Bunga Semalam (Sedap Malam). Ketiga apresiasi diberikan pada Rabu, 16 Oktober 2024.

Dalam kegiatan itu, Penjabat Gubernur Adhy berkesempatan mengunjungi stan otoritas Kota Pasuruan. Di sana terdapat aneka vegetasi pangan kemudian hortikultura seperti jagung dan juga makanan olahannya, mangga, serta lainnya.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan juga Pertanian Wilayah Pasuruan, Lilik Widji Asri mengatakan, terdapat beberapa jenis tumbuhan umbi-umbian yang dimaksud dibudidayakan. Dari hasil panennya kemudian dikelola pada bentuk tepung Mocaf. “Salah satunya Ubi Kayu. Layanan akhirnya terdiri dari aneka makanan olahan (kudapan dan). Selain itu ada juga Sorgum, Ubi Jalar, Porang, Talas serta macam umbi-umbian lainnya,” ujar dia.

Tanaman Sorgum berbagai dibudidayakan di area Kecamatan Lekok lalu kecamatan Nguling dengan sistem tumpanangsari bersama. Sedangkan Porang sejumlah dikembangkan dalam Kecamatan Lumbang, dibudidayakan sejak 2020. Ada juga Ubi jalar yang tersebut ditanam di dalam Kecamatan Prigen dan juga Kecamatan Purwodadi. “Agar berbagai publik yang dimaksud membudidayakannya, kami intens melakukan sosialisasi pengolahan tepung pati. “Sasarannya ke penduduk utamanya pada wilayah rawan pangan juga ada balita stunting,” ujar dia.