Ibukota –
Pemindahan ibu kota negara dari DKI Jakarta ke Kalimantan Timur antara lain bertujuan menurunkan tekanan pada DKI Jakarta yang semakin padat kemudian rawan bencana, juga memperkuat kesetaraan pembangunan di tempat luar Pulau Jawa.
Pemindahan ibu kota ini diharapkan dapat mengatasi masalah-masalah dalam Jakarta, seperti kemacetan, pencemaran lingkungan, lalu risiko bencana alam. Selain itu, langkah ini diharapkan dapat menyokong perkembangan ekonomi pada kawasan timur Indonesia, meningkatkan investasi, lalu menciptakan lapangan kerja baru.
IKN dirancang sebagai pusat administrasi yang dimaksud lebih tinggi modern kemudian ramah lingkungan, dengan infrastruktur yang digunakan menyokong perkembangan dunia usaha serta kesejahteraan masyarakat.
Selain itu, pemindahan ibu kota bertujuan mengatasi ketimpangan konstruksi antara wilayah barat lalu timur, dengan memanfaatkan sumber daya juga kemungkinan Kalimantan untuk menciptakan pusat pemerintahan yang mana efisien juga menyokong pembagian merata pembangunan.
Lalu, apa urgensi spesifik pemerintah Indonesia memindahkan ibu kota negara dari Ibukota Indonesia ke IKN? Berikut penjelasannya, mengutip OIKN:
Untuk menghadapi tantangan mendatang juga mencapai Visi Indonesia 2045, yang digunakan berusaha mencapai Indonesia menjadi perekonomian lima besar dunia dengan Ekonomi Nasional per kapita 23.119 dolar AS, diperlukan metamorfosis ekonomi yang mana memperkirakan Indonesia akan pergi dari dari middle income trap pada 2036.
Transformasi ini melibatkan pengembangan lebih lanjut industri, pengembangan infrastruktur, lalu reformasi birokrasi dari 2020 hingga 2024, yang digunakan mendasari permintaan akan IKN untuk memperkuat proses tersebut.
Dalam konteks ini, IKN diharapkan dapat menggalakkan pertumbuhan dunia usaha yang tersebut merata, termasuk pada Kawasan Timur Indonesia. Sebelumnya, Ibukota sebagai pusat pemerintahan, politik, lalu industri, mengendalikan 70 persen perputaran uang meskipun belaka mencakup 0,003 persen dari luas daratan Indonesia serta mempunyai 3,9 persen dari total penduduk nasional.
Ketidakmerataan penyelenggaraan juga kesejahteraan di area Indonesia disebabkan oleh terpusatnya pembangunan dalam Ibukota serta Pulau Jawa. Kondisi ini berdampak negatif pada perkembangan perekonomian yang digunakan berkelanjutan, bukan memanfaatkan prospek tempat secara maksimal, juga kurang membantu keadilan antar wilayah kemudian persatuan bangsa.
Oleh akibat itu, IKN diharapkan dapat mengatasi tantangan ini dengan menjadi kota berkelas dunia yang dimaksud melayani seluruh rakyat Indonesia. IKN juga diharapkan menjadi pusat gravitasi sektor ekonomi baru di dalam Indonesia, mencakup kawasan sedang juga timur, juga menciptakan pusat perkembangan sektor ekonomi baru serta memaksimalkan peluang sumber daya daerah.