DKI Jakarta – Yermias Bisai, yang mana sebelumnya menjabat sebagai Kepala Daerah Waropen, pada saat ini mencalonkan diri sebagai Wakil Gubernur Papua pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
Pada pemilihan Gubernur kali ini, ia mendampingi Benhur Tomi Mano sebagai calon Wakil Gubernur Papua. Pasangan Benhur Tomi Mano-Jermias Bisay (BTM-YES) ini memperoleh dukungan penuh dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), yang mengusung merek di kontestasi pemilihan kepala daerah Papua 2024.
Sebagai calon pejabat publik, Yermias Bisai sudah pernah memenuhi kewajibannya dengan menyampaikan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN). LHKPN merupakan laporan wajib bagi pejabat negara mengenai harta kekayaan yang tersebut dimiliki, baik pada waktu pertama kali menjabat, mengalami mutasi, promosi, maupun pada waktu pensiun. Hal ini menjadi bagian dari upaya pencegahan aksi pidana korupsi yang tersebut diinisiasi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Mengacu pada LHKPN yang tersebut disampaikan oleh Yeremias Bisai pada 28 Agustus 2024, total kekayaannya tercatat sebesar Rp5,15 miliar. Berikut adalah rincian kekayaan yang digunakan dilaporkannya:
A. Tanah juga bangunan
Total: Rp4.250.000.000
- Tanah seluas 100 m² di tempat Kabupaten/Kota Yapen Waropen, hasil sendiri: Rp250.000.000
- Tanah dan juga bangunan seluas 500 m²/250 m² di dalam Pusat Kota Jayapura, hasil sendiri: Rp2.000.000.000
- Tanah seluas 50.000 m² di dalam Kabupaten/Kota Waropen, hasil sendiri: Rp2.000.000.000
B. Alat transportasi serta mesin:
Total: Rp840.000.000
- Kapal laut/perahu (tanpa speed boat, Tahun 2013), hasil sendiri: Rp200.000.000
- Mobil Toyota Avanza Tipe G (Tahun 2016), hasil sendiri: Rp120.000.000
- Kapal laut/perahu (tanpa long boat, Tahun 2022), hasil sendiri: Rp120.000.000
- Kapal laut/perahu (speed boat, Tahun 2021), hasil sendiri: Rp400.000.000
C. Harta bergerak lainnya: Rp55.500.000
D. Kas lalu setara kas: Rp10.000.000
Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) Yermias Bisai menunjukkan bahwa ia tidaklah mempunyai hutang, sehingga total kekayaan yang dimaksud ia miliki adalah sebesar Rp5.155.500.000. Kekayaan ini mencakup berbagai jenis aset, mulai dari tanah serta bangunan, kendaraan hingga kas serta setara kas. Transparansi yang disebutkan diharapkan dapat menjadi teladan pada mewujudkan tata kelola yang bersih serta akuntabel bagi calon pemimpin daerah.
