INFO NASIONAL – Sejak Lanosin, atau yang kerap disapa Enos, menjabat sebagai Kepala Daerah OKU Timur, sektor pertanian di tempat kabupaten ini mengalami kemajuan pesat. Salah satu prestasi paling menonjol adalah peningkatan produksi padi yang dimaksud berhasil menempatkan OKU Timur di tempat peringkat 10 besar nasional. Hal ini tercermin dari produktivitas yang mana mencapai 6,72 ton Gabah Kering Giling (GKG) per hektar juga total produksi padi sebesar 716.876 ton GKG.
Dalam pidatonya pada panen raya varietas Inpari 47 WBC pada Desa Narasumber Suko, Kecamatan Belitang, Enos menegaskan pentingnya pengelolaan lahan yang tersebut optimal. Wilayah OKU Timur mempunyai lahan sawah seluas 59.522 hektar, dengan 35.148 hektar di dalam antaranya merupakan irigasi teknis, sementara 16.925 hektar merupakan tadah hujan, dan juga 7.449 hektar rawa lebak. Selain itu, prospek lahan kering dalam kabupaten ini mencapai 147.855 hektar, sehingga total lahan pertanian mencapai tambahan dari 207 ribu hektar.
Keberhasilan Enos di meningkatkan produktivitas pertanian tak belaka berhenti pada peningkatan hasil padi. Ia juga menggerakkan penyelenggaraan alat mesin pertanian (alsintan) yang tersebut sangat membantu petani pada meningkatkan efisiensi. Para petani di area OKU Timur telah lama menerima bantuan alsintan secara merata, yang digunakan memproduksi proses tanam kemudian panen semakin efektif.
Selain itu, Enos juga memperkenalkan pembaharuan baru terdiri dari pupuk cair untuk membantu mengatasi permasalahan kekurangan pupuk yang dimaksud rutin dihadapi petani. Langkah ini menjadi solusi tepat yang digunakan turut mengupayakan peningkatan hasil pertanian di dalam sedang keterbatasan pupuk.
Untuk menghadapi musim kemarau, khususnya bagi petani di dalam lahan tadah hujan serta rawa lebak, Enos bekerja identik dengan Kementerian Pertanian lalu TNI di merealisasikan acara Optimalisasi Lahan (Oplah). Inisiatif ini membantu para petani menjaga ketersediaan air pada waktu musim kemarau, sehingga produksi pertanian tetap saja stabil sepanjang tahun.
Pada tahun pertama kepemimpinan Enos, luas tanam padi mencapai 100.852 hektar, dengan luas panen 95.809 hektar. Provitas mencapai 6,0 ton GKG per hektar, serta produksi padi tercatat sebesar 574.966 ton GKG. Capaian ini terus meningkat pada tahun 2022, dengan luas tanam mencapai 113.763 hektar lalu luas panen 108.075 hektar. Produktivitas pun meningkat menjadi 6,49 ton GKG per hektar, lalu total produksi padi naik menjadi 701.510 ton GKG.
Dengan segala pencapaian ini, jelas terlihat bahwa dalam bawah kepemimpinan Enos, sektor pertanian pada OKU Timur telah dilakukan mengalami perkembangan pesat. Program-program inovatif yang mana dijalankan, ditambah dengan optimalisasi sumber daya alam yang mana ada, menjadi kunci keberhasilan Enos di memajukan pertanian serta meningkatkan kesejahteraan para petani di area OKU Timur. Keberhasilan ini diharapkan dapat terus dipertahankan lalu menjadi inspirasi bagi area lain di area Indonesia.