Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Habiburokhman mengimbau kepada publik agar tidak terprovokasi dengan isu politik yang muncul dalam kasus penembakan relawan Prabowo-Gibran di Sampang, Madura, Jawa Timur.
Penembakan relawan bernama Muarah (49) itu sempat diisukan terjadi karena perbedaan afiliasi politik. Meski begitu, Habiburokhman meminta pendukung Prabowo-Gibran dan publik supaya tidak terpancing dengan isu tersebut.
“Kami juga mendapat masukan adanya perbedaan afiliasi politik antara korban dan terduga pelaku. Kami minta masyarakat untuk tidak terprovokasi atau terpancing dengan informasi ini,” ujar Habib dalam konferensi pers TKN Prabowo-Gibran di Jakarta Selatan, Sabtu (13/1).
“Meskipun mungkin saja benar ada perbedaan afiliasi politik antara pelaku dan korban, tapi kita serahkan kepada kepolisian untuk mengusut tuntas apa motif sebenarnya,” lanjutnya.
Dalam kesempatan itu, Habib juga membagikan kondisi terkini Muarah. Kondisi relawan Prabowo-Gibran itu, ujar Habib, sudah semakin baik.
Muarah juga diharapkan dapat segera pulih agar semakin mudah dalam memberikan keterangan kepada kepolisian mengenai kasus penembakan dirinya.
“Saat ini kami informasikan kondisi Pak Muarah sudah membaik. Alhamdulillah beliau sudah selamat dan tentu akan lebih mudah untuk memberikan keterangan kepada kepolisian,” ujar Habib.
Sementara itu, polisi memastikan penembakan terhadap Muarah (49), relawan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming di Sampang, Madura, Jawa Timur, tidak ada motif politik Pemilu 2024.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Timur Kombes Totok Suharyanto menyebut aksi tersebut murni balas dendam tersangka MW kepada Muarah.
Totok menjelaskan tersangka MW dan Muarah terlibat cekcok saat rebutan saksi pada Pemilu 2019 lalu.
“Tidak ada kaitan motif politik, murni tersangka MW balas dendam peristiwa 2019. Di mana, anak buahnya jadi korban oleh korban penembakan saat ini (Muarah),” ujarnya dalam konferensi pers di Mapolda Jatim, Kamis (11/1).
SUMBER:CNN