Qatar, Amerika Serikat bahas upaya mediasi untuk akhiri peperangan Kawasan Daerah Gaza

Qatar, Amerika Serikat bahas upaya mediasi untuk akhiri peperangan Kawasan Gaza

Istanbul – Emir Qatar Syekh Tamim bin Hamad Al Thani kemudian Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken, Rabu (21/8), mendiskusikan upaya mediasi untuk mengakhiri peperangan di tempat Jalur Gaza, kata Emiri Diwan.

Hubungan strategis dibahas selama panggilan telepon yang diterima Syekh Tamim dari Blinken, beberapa jam setelahnya Menlu Negeri Paman Sam itu meninggalkan Doha, tambahnya di sebuah pernyataan.

Pembahasan yang dimaksud juga mendiskusikan perkembangan dalam wilayah Palestina kemudian upaya mediasi bersatu untuk mengakhiri pertempuran di dalam Jalur Gaza, kata pernyataan tersebut.

Blinken meninggalkan Doha, Selasa waktu malam (20/8) di tempat akhir tur regional yang dimaksud juga mencakup negara Israel serta Mesir untuk memajukan upaya yang digunakan bertujuan mencapai gencatan senjata di dalam Gaza.

Tidak diberitahukan secara resmi apakah Blinken telah lama bertemu Tamim atau Awal Menteri Qatar Mohammed bin Abdulrahman Al Thani selama kunjungan singkatnya ke Qatar tersebut.

Rabu pagi, Kementerian Luar Negeri Qatar mengungkapkan bin Abdulrahman, yang dimaksud juga menjabat sebagai Menteri Luar Negeri Qatar, telah lama melakukan panggilan telepon dengan Blinken untuk mendiskusikan upaya gencatan senjata Gaza.

Selama berbulan-bulan, AS, Qatar serta Mesir sudah pernah berupaya mencapai kesepakatan antara tanah Israel juga gerakan Hamas untuk meyakinkan terjadinya pertukaran tahanan juga gencatan senjata juga mengizinkan bantuan kemanusiaan masuk ke Jalur Gaza.

Namun, upaya mediasi terhentikan sebab pemimpin negara Israel Benjamin Netanyahu menolak memenuhi tuntutan kelompok Hamas untuk menghentikan perang.

negeri Israel terus melancarkan serangan brutal di Jalur Daerah Gaza setelahnya serangan kelompok Hamas pada 7 Oktober 2023 meskipun ada resolusi Dewan Keselamatan PBB yang dimaksud menyerukan gencatan senjata segera.

Serangan tanah Israel mengakibatkan tambahan dari 40.200 kematian warga Palestina, sebagian besar perempuan lalu anak-anak, dan juga hampir 93 ribu orang terluka, menurut otoritas kebugaran setempat.

TIndakan memblokade Kawasan Gaza yang mana sedang berlangsung telah lama menyebabkan kekurangan makanan, air bersih, lalu obat-obatan yang tersebut parah, sehingga sebagian besar wilayah yang dimaksud menjadi hancur.

tanah Israel menghadapi tuduhan genosida pada Mahkamah Internasional, yang dimaksud sudah pernah memerintahkan penghentian operasi militer di tempat selatan kota Rafah, tempat lebih tinggi dari satu jt warga Palestina mencari pengamanan sebelum wilayah itu diserbu pada 6 Mei.

Sumber: Anadolu