Payah Prestasi Jadi Tim Paling Bernilai di NBA

New York Knicks mungkin bukan salah satu tim elite dengan segudang prestasi di NBA. Sepanjang sejarah berdiri, New Yorks Knicks baru dua kali menjadi juara. Itu pun sudah lama, tepatnya pada 1970 dan 1973. Untuk prestasi terbaru, Knicks terakhir kali masuk final pada musim 1999. Namun, ketika itu, Knicks harus takluk dari San Antonio Spurs. Pencapaian yang sama belum pernah lagi dilakukan Knicks setelah 20 tahun berlalu. Jangankan masuk final, sekadar masuk playoff saja terkadang sulit bagi Knicks. Dikutip dari insidehook.com, Knicks bahkan dianggap sebagai salah satu tim NBA terburuk dalam satu dekade terakhir.

Kendati payah secara prestasi, Knicks ternyata dinobatkan Forbes sebagai tim paling bernilai di NBA. Belum lama ini, Forbes menyebut nilai valuasi Knicks mencapai 4,6 miliar dollar Amerika Serikat atau setara Rp 62,8 triliun.

Ini merupakan kelima kalinya secara berturut-turut bagi Knicks dinobatkan sebagai tim dengan valuasi tertinggi di NBA. Menurut Forbes, posisi selanjutnya di belakang Knicks adalah Los Angeles Lakers (4,4 miliar dollar AS), Golden State Warriors (4,3 miliar dollar AS), Chicago Bulls (3,2 miliar dollar AS), dan Boston Celtics (3,1 miliar dollar AS). Lima tim lain yang masuk 10 besar adalah Los Angeles Clippers (2,6 miliar dollar AS), Brooklyn Nets (2,5 miliar dollar AS), Houston Rockets (2,48 miliar dollar AS), Dallas Mavericks (2,4 miliar dollar AS), dan Toronto Raptors (2,1 miliar dollar AS). Alasan terbesar Knicks berada di urutan teratas adalah karena tempat mereka bermain.

Berada di kota yang jadi pusat bisnis dan ekonomi terbesar di Amerika Serikat, Madison Square Garden masih merupakan tempat yang sangat menguntungkan di kancah NBA dan membuat Knicks bisa menghasilkan banyak uang dari markasnya itu. Sementara itu, menurut Forbes, rata-rata tim NBA memiliki valuasi mencapai 2,12 miliar dollar AS (setara Rp 27,4 triliun), meningkat hingga 476 persen dalam satu dekade terakhir. “Terlepas dari kebisingan di sekitar peringkat TV yang lebih rendah dan masalah bisnis di China, nilai-nilai waralaba NBA terus melambung dan naik 14 persen dibandingkan dengan peningkatan 11 persen untuk tim NFL dan 8 persen di Major League Baseball,” kata editor senior Forbes, Kurt Badenhausen.

Berkat sebagian besar kesepakatan TV NBA dengan ESPN dan Turner, tim-tim telah mengalami peningkatan nilai valuasi pada tingkat yang jauh lebih tinggi selama satu dekade terakhir daripada waralaba di NHL (pertumbuhan 192 persen), NFL (pertumbuhan 179 persen), dan MLB (pertumbuhan 262 persen). Secara keseluruhan, 30 tim NBA menghasilkan rekor pendapatan 8,8 miliar dollar AS (setara Rp 120 triliun) pada musim lalu, naik 10 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

SUMBER : KOMPAS.COM