JOKERBOLA– Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS) mengatakan pasukan Israel telah mengepung dua rumah sakit (RS) lagi di Jalur Gaza. PRCS menggambarkan penembakan hebat dan tembakan senjata berat.
Beberapa bulan setelah konflik terjadi, pertempuran masih terjadi di Gaza, meskipun ada tekanan internasional terhadap Israel dan upaya yang sedang berlangsung untuk gencatan senjata dan kesepakatan penyanderaan.
PRCS mengatakan pada Minggu (24/3/2024) bahwa Rumah Sakit Al-Amal dan Rumah Sakit Nasser di Gaza selatan keduanya dikepung.
“Semua tim kami berada dalam bahaya ekstrim saat ini dan tidak dapat bergerak sama sekali. Mereka juga tidak dapat menguburkan jenazah rekan kami Amir Abu Aisha di dalam halaman rumah sakit,” terangnya.
CNN telah menghubungi otoritas rumah sakit untuk mendapatkan rincian lebih lanjut dan kepada Pasukan Pertahanan Israel untuk mendapatkan tanggapan. Kedua rumah sakit tersebut dikepung oleh pasukan Israel untuk waktu yang lama pada awal tahun ini.
Militer Israel masih beroperasi di rumah sakit Al-Shifa, rumah sakit terbesar di Gaza, setelah menggerebeknya pada awal pekan.
“Pasukan IDF menangkap sekitar 480 teroris yang berafiliasi dengan Hamas dan organisasi teroris Jihad Islam, dan telah menempatkan senjata dan infrastruktur teroris di rumah sakit,” kata IDF dalam pembaruannya pada Minggu (24/3/2024).
IDF juga mengumumkan bahwa satu tentara tewas dalam pertempuran di Gaza utara, sehingga jumlah korban tewas di antara tentara sejak operasi darat dimulai adalah 252 orang.
Setidaknya 32.226 orang di Gaza telah tewas sejak serangan 7 Oktober, dan hampir 75.000 orang terluka, kata Kementerian Kesehatan Gaza.
Pada Januari lalu, Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengumumkan bahwa fase operasi paling intensif di Gaza utara telah selesai, namun dalam beberapa minggu terakhir IDF telah kembali berkuasa di daerah sekitar Al-Shifa ketika Hamas tampaknya telah membangun kehadiran dan operasinya.
Pada Senin (25/3/2024), IDF melancarkan operasi baru di Al Shifa setelah mengklaim bahwa “teroris senior Hamas” menggunakan fasilitas tersebut. Kementerian Kesehatan di Gaza mengatakan sekitar 3.000 orang mencari perlindungan dan mereka yang mencoba untuk pergi menjadi sasaran penembak jitu dan tembakan dari helikopter.
Hamas menuduh Israel menyerang sasaran tanpa mempedulikan pasien atau staf medis di dalam, klaim yang juga diamini oleh orang-orang di kompleks tersebut.
Rumah sakit telah menjadi medan pertempuran selama konflik. Israel menuduh fasilitas medis di Gaza menyimpan pejuang dan senjata Hamas, tuduhan yang dibantah oleh para dokter dan kelompok militan tersebut.