Politikus Marurar Sirait keluar ingin mengikuti langkah Presiden Joko Widodo yang dia anggap bisa memanusiakan manusia.

Dia menyampaikan itu lewat akun Instagram @maruararsirait usai memutuskan keluar dari keanggotaan PDIP pada Senin kemarin (15/1).

“Hari ini, saya mohon maaf karena saya tidak bisa lagi ada di PDI Perjuangan karena saya punya keyakinan dan percaya dengan Pak Jokowi seperti mayoritas kebanyakan Rakyat Indonesia yang juga percaya pada Pak Jokowi yang adil dan bisa memanusiakan manusia dan bisa memajukan bangsa kita,” tulisnya.

Orang yang akrab disapa Ara itu juga mengucapkan terima kasih kepada Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Sekjen Hasto Kristiyanto karena telah diberi kesempatan mengabdi di bidang politik bersama.

Dia mengaku sudah berpikir dalam waktu yang lama sebelum memutuskan berhenti sebagai kader PDIP. Konsultasi dengan keluarga, kerabat serta teman-teman juga dilakukan.

“Saya tetap doakan PDI Perjuangan. Saya yakin PDI Perjuangan memiliki banyak kader yang lebih loyal dan berkualitas dan mampu dan mau bergotong royong daripada yang saya lakukan selama ini. Maju terus PDI Perjuangan! Terimakasih, salam hormat saya, Merdeka!!” kata Ara.

Maruarar Sirait adalah politikus kelahiran Medan, 23 Desember 1969. Saat masih kuliah, dia aktif di organisasi kemahasiswaan, Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) di Bandung, Jawa Barat.

Dia lalu menjadi kader PDIP sejak tahun 1999. Jejaknya mengikuti karier sang ayah, Sabam Sirait yang telah lama menjadi kader PDI.

Karier Ara moncer di PDIP. Dia terpilih menjadi anggota DPR RI pada 2004-2009, 2009-2014 dan 2014-2019. Ara juga sempat digadang-gadang menjadi menteri dalam kabinet Presiden Jokowi yang pertama.

Ara merupakan putra dari petinggi PDI Sabam Sirait. Sabam pula yang mendorong Megawati Soekarnoputri melanjutkan kepemimpinan PDI.

Maruarar Sirait adalah politikus kelahiran Medan, 23 Desember 1969. Saat masih kuliah, dia aktif di organisasi kemahasiswaan, Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) di Bandung, Jawa Barat.

Dia lalu menjadi kader PDIP sejak tahun 1999. Jejaknya mengikuti karier sang ayah, Sabam Sirait yang telah lama menjadi kader PDI.

Karier Ara moncer di PDIP. Dia terpilih menjadi anggota DPR RI pada 2004-2009, 2009-2014 dan 2014-2019. Ara juga sempat digadang-gadang menjadi menteri dalam kabinet Presiden Jokowi yang pertama.

Ara merupakan putra dari petinggi PDI Sabam Sirait. Sabam pula yang mendorong Megawati Soekarnoputri melanjutkan kepemimpinan PDI.

SUMBER:CNN