JOKERBOLA – KISAH Dario Conca, pesepakbola yang kariernya hancur usai gajinya nyaris sama dengan Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi, menarik untuk diulas. Sebab, nasibnya sungguh miris.
Ronaldo dan Messi telah lama menjadi ikon di sepakbola. Keduanya dikenal sebagai dua pemain terbaik di dunia selama bertahun-tahun. Tidak hanya itu, keduanya juga merupakan pemain termahal sekaligus pemilik gaji tertinggi.
Di posisi ketiga, ada para pemain hebat lain seperti Neymar, Eden Hazard, Xavi, dan lain-lain yang bergantian menduduki posisi tersebut. Namun ada satu waktu di mana pemilik gaji tertinggi di dunia ketiga justru dipegang oleh pemain antah berantah bernama Dario Conca.
Ya, Conca bukanlah pemain hebat yang mampu menggoyahkan dominasi Ronaldo danMessi sebagai pemain terbaik dunia. Namanya bahkan tidak pernah sekalipun merumput di sepakbola Eropa.
Lantas, siapa Dario Conca itu?
Dario Leonardo Conca adalah seorang gelandang serang kelahiran General Pacheco, Argentina pada 11 Mei 1983. Ia memulai kareirnya di usia 15 tahun bersama klub Primera B, Tigre.
Setahun kemudian, ia diangkut oleh raksasa Liga Argentina, River Plate untuk bermain di tim muda yang secara perlahan naik ke tim utama. Ia pun melakoni debutnya di level senior melawan Chicarita Juniors.
Sayangnya, ia gagal bersaing dan lebih banyak dipinjamkan ke klub Chile, Universidad Catolica pada 2004, Rosario Central pada 2006, Vasco Da Gama pada 2007, dan Fluminense pada 2008.
Sempat kembali dan membela klub lain, Conca akhirnya menandatangani kontrak berdurasi tiga tahun dengan Fluminense pada 2009. Di tim ini penampilannya terbilang bagus.
Ia bahkan terpilih menjadi pemain terbaik Brasil versi O Globo dan pemain terbaik ke-15 di Amerika Latin dan terbaik di Brasil versi majalah Uruguay, El Pais. Pencapaian ini membuatnya direkrut oleh klub Liga Super China, Guangzhou Evergrande pada 2011 dengan mahar USD 10 juta dan berdurasi 2,5 tahun.
Nilai ini mungkin tidak terlalu besar, namun jika melihat nominal gaji, angkanya sangat fantastis. Di klub China itu, Conca mendapat gaji sebesar USD 25 juta, angka yang sangat besar di masa itu.
Bahkan, gaji itu jauh lebih besar dibanding Wayne Rooney, Xavi Hernandez, Andres Iniesta, Luis Suarez, hingga Samuel Eto’o yang merupakan pemain bintang di masa itu. Tercatat, hanya Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi yang mampu mengalahkan nominal gajinya.
CR7 yang masih berseragam Real Madrid kala itu mendapat bayaran USD 26 juta. Sedangkan La Pulga diketahui mendapat bayaran sejumlah USD 30 juta dari Barcelona.
Meski sempat membuat heboh dunia, namun performa Conca di Liga Super China tidak mengecewakan. Setidaknya, bayaran fantastis yang diberikan terbayar dengan tiga trofi juara yang diraih oleh Guangzhou Evergrande pada 2011 hingga 2013.
Bukan hanya itu, ia juga mempersembahkan trofi Piala FA China dan Piala Super China pada 2012. Satu lagi, ia juga mempersembahkan trofi Liga Champions Asia pada 2013.
Sayangnya, setelah kiprah luar biasanya bersama Guangzhou Evergrande, kariernya perlahan menurun. Conca bahkan tetap tidak mampu menembus panggung Eropa, tidak mampu menembus skuad utama Timnas Argentina, dan berakhir di klub-klub Amerika saja.
Pasca pensiun pada 2019, Dario Conca pun memilih menetap di Rio De Janeiro dan menjadi seorang talent scout untuk sebuah agensi bernama ASJ Consultoria. Kariernya pupus begitu saja.