Kepala BPIP Monitoring Distribusi BTU Pendidikan Pancasila di Entikong

Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila, Yudian Wahyudi menyatakan bahwa Buku Teks Utama (BTU) Pendidikan Pancasila dan Salam Pancasila harus segera didistribusikan secara merata kepada satuan pendidikan di Indonesia tingkat Sekolah Dasar (SD) sampai dengan Perguruan Tinggi, termasuk di Kalimantan Barat yang menjadi perbatasan Indonesia-Malaysia.

Untuk itu, Yudian bersama Deputi Hubungan Antarlembaga, Sosialisasi, Komunikasi, dan Jaringan BPIP, Prakoso, melakukan monitoring dan sosialisasi BTU Pendidikan Pancasila dan Salam Pancasila di Entikong, Kalimantan Barat pada Jum’at (23/9).

“Kami hadir di sini, di Entikong untuk melihat langsung di lapangan, memastikan buku ajar Pendidikan Pancasila sudah sampai di wilayah terdepan Indonesia atau belum,” kata Yudian.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nantinya, hasil monitoring itu akan menjadi catatan dan evaluasi BPIP bersama Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, khususnya karena Mata Ajar Pendidikan Pancasila akan diberikan mulai semester sekarang.

Yudian menjelaskan, BTU Pendidikan Pancasia sudah disosialisasikan secara serentak, yang dihadiri langsung oleh Ketua Dewan Pengarah BPIP Megawati Soekarnoputri, Menko PMK Muhadjir Effendy, serta Mendikbudristek Nadiem Makarim.

“Pancasila sangat perlu ditanamkan kepada anak-anak sejak kecil. Sikap dan perilaku yang berlandaskan Pancasila dan nilai-nilai moral dapat dikembangkan pada diri anak sehingga anak dapat tumbuh dengan akhlak yang mulia, yang sesuai dengan harapan bangsa,” papar Yudian.

Lebih lanjut, Yudian berharap melalui pemberlakuan kembali Pendidikan Pancasila sebagai pondasi, generasi penerus bangsa Indonesia tidak mudah terpapar paham-paham radikalisme atau paham ideologi transnasional lain, terutama mereka yang tinggal di wilayah perbatasan.

Yudian pun mendorong sekolah-sekolah untuk berkoordinasi dengan Kementerian Pendidikan dan Kemenristek guna mendapatkan buku tersebut.

“Terkait masalah radikalisme, saya yakin semua unsur sudah mengantisipasinya. Selain lembaga pendidikan, juga ada ada TNI-Polri yang bertugas di pos-pos batas negara. Bulan hanya menjaga, tetapi menguatkan Ideologi Pancasila secara bergotong royong,” katanya.

Kepala SDN 12 Entikong, Halijah mengapresiasi dengan kunjungan BPIP. Halijah mengaku senang dapat memberikan pemahaman tentang implementasi BTU Pendidikan Pancasila.

Menurut Halijah, dirinya akan segera berkoordinasi dengan dinas pendidikan setempat untuk mendapatkan buku utama dan diimplementasikan bagi seluruh kelas.

“Saat ini kami sudah memberlakukan Kurikulum Merdeka dan akan segera berkoordinasi dengan kementerian atau Dinas Pendidikan di sini,” kata Halijah.