Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto memastikan bakal hadir dalam pemeriksaan terhadap dirinya oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Selasa (20/8/2024).
Pemeriksaan itu berkaitan dengan kasus dugaan korupsi proyek jalur kereta di Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA), Kementerian Perhubungan.
“Akan dijadwalkan kembali hari Selasa depan. Dan saya akan hadir untuk memberikan penjelasan mengapa nomor handphone saya bisa di situ, sekaligus menjelaskan saya sebagai sekretaris Tim Pemenangan Jokowi-Ma’ruf Amin,” kata Hasto kepada wartawan di Sekolah Partai PDI-P, Jakarta Selatan, Sabtu (17/8/2024).
“Apa pun yang diminta KPK, termasuk mereka misalnya seluruh dana kampanye dilaporkan, saya akan menjawab dengan baik,” kata dia.
KPK sebelumnya menjadwalkan pemeriksaan atas Hasto pada Jumat (16/8/2024), tetapi Hasto memilih mendatangi KPK pada Kamis (15/8/2024) dan meminta pemeriksaan dipercepat satu hari.
Permintaan Hasto tidak dipenuhi KPK karena jadwal pemeriksaan yang sudah penuh.
Adapun Hasto menyebutkan bahwa salah satu tersangka dalam kasus DJKA pernah memberikan uang untuk Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma’ruf.
KPK tengah mengusut kasus dugaan korupsi pembangunan dan perawatan jalur kereta api di DJKA, Kementerian Perhubungan.
Kasus itu terus berkembang karena korupsi diduga terjadi di banyak titik pembangunan jalur kereta, baik di Jawa Bagian Tengah, Bagian Barat, Bagian Timur; Sumatera; dan Sulawesi.
Kasus di DJKA diawali dengan perkara PT Istana Putra Agung (IPA) Dion Renato Sugiarto yang menyuap Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) pada Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Semarang, Bernard Hasibuan dan Kepala BTP Kelas 1 Semarang, Putu Sumarjaya.
Perkara itu kemudian terus berkembang hingga proyek-proyek pembangunan di Jawa Barat, Sumatera, dan Sulawesi.
Suap yang diberikan bervariasi yang mengacu pada persentase dari nilai proyek yang mencapai puluhan hingga ratusan miliar.
SUMBER:KOMPAS