Islandia telah mendeklarasikan status darurat di negara itu imbas peningkatan aktivitas vulkanis.
Mengutip dari CNN, kepolisian setempat telah membantu evakuasi puluhan ribu warga dari kota pesisir, Grindavik, seiring main meningkatnya gempa yang dikaitkan dengan erupsi vulkanis.
Kantor Meteorologi Islandia melaporkan setidaknya ada 800 gempa yang tercatat antara tengah malam hingga pukul 14.00 pada Jumat (10/11) lalu dengan hiposentrum antara 3-3,5 kilometer.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam pernyataannya pada Jumat lalu, Badan Perlindungan Sipil Islandia menyatakan terowongan magma yang terbentuk bisa mencapai Grindavík. Namun hingga Jumat malam, pihak berwenang Islandia mengatakan tidak mungkin mengetahui apakah dan di mana magma tersebut akan menembus ke permukaan.
“Gempa bumi mungkin menjadi lebih besar dari yang telah terjadi, dan rangkaian peristiwa ini dapat menyebabkan letusan. Namun, masih belum ada tanda-tanda magma mendekati permukaan. Perkembangannya dipantau secara ketat,” kata Badan Perlindungan Sipil (BPS) Islandia.
Meskipun masih sulit dipastikan, mengingat guncangan gempa kian intens, otorita pun memutuskan warganya untuk evakuasi.
“Gempa bumi mungkin menjadi lebih besar dari yang telah terjadi, dan rangkaian peristiwa ini dapat menyebabkan erupsi. Namun, masih belum ada tanda-tanda magma mendekati permukaan. Perkembangannya dipantau secara ketat,”demikian pernyataan BPS Islandia.
Pihak berwenang mendesak warga untuk mengungsi dengan tenang, dan menekankan tidak ada bahaya yang mengancam.
“Kami ingin menegaskan kembali bahwa warga wajib mengungsi dari rumahnya dan meninggalkan kota. Namun, kami juga ingin menegaskan kembali bahwa ini bukan evakuasi darurat, masih banyak waktu untuk bersiap, mengamankan barang dan berkendara ke luar kota dengan tenang,” demikian pernyataan BPS Islandia.
“Jelas bahwa kita sedang menghadapi kejadian yang belum pernah kita alami sebelumnya, setidaknya sejak letusan di Vestmannaeyjar. Kita menghadapinya bersama-sama, kita akan menghadapinya bersama-sama dan kita tidak akan berkecil hati,” kelanjutannya.
Pada Maret 2021, air mancur lava meletus secara spektakuler dari celah di tanah berukuran panjang antara 500.750 meter di sistem vulkanik Fagradalsfjall di kawasan itu.
Aktivitas vulkanik di daerah tersebut berlanjut selama enam bulan pada tahun itu, mendorong ribuan warga Islandia dan wisatawan mengunjungi lokasi tersebut.
Namun, pada bulan Agustus 2022, terjadi letusan selama tiga minggu di wilayah yang sama, disusul letusan lainnya pada bulan Juli tahun ini.
Sistem Fagradalsfjall, yang lebarnya sekitar 6 km dan panjang 19 km, tetap tidak aktif selama lebih dari 6.000 tahun sebelum letusan baru-baru ini.