Hojlund Dibilang Bukan “Diva” di Man United, Tak Seperti Ronaldo

Eks bek Manchester United, Paul Parker, menyebut Rasmus Hojlund tengah frustrasi dengan rekan setim di Man United. Namun, ia dikatakan bisa menyikapinya dengan lebih baik ketimbang Cristiano Ronaldo.

Rasmus Hojlund membukukan gol pertamanya di Premier League dengan mencetak gol kemenangan saat Man United berjaya 3-2 atas Aston Villa pada Rabu (27/12/2023).

Rasmus Hojlund harus menunggu selama 1.026 untuk membukukan gol pertamanya ini di Premier League.

Sebelum mencetak gol pertama di Liga Inggris, Hojlund pun kerap dikritik. Sebab, pemain asal Denmark itu dinilai belum memenuhi ekspetasi.

Salah satu sosok yang mengkritik Rasmus Hojlund adalah legenda Man United, Gary Neville. Ia menyebut Hojlund tak mempunyai ketenangan sebagai striker.

Terlebih lagi, Rasmus Hojlund diboyong Man United dari klub asal Italia, Atalanta, senilai 72 juta poundsterling (sekitar Rp 1,4 triliun).

Kendati demikian, Paul Parker mengungkapkan bahwa Hojlund beruntung karena masih mendapatkan dukungan penuh dari penggemar Man United.

“Semua orang membenci Manchester United dan Rasmus Hojlund,” kata Parker kepada Tipsbladet, dikutip dari Metro.

“Para pengkritik berharap dia gagal karena dirinya bermain untuk klub terbesar di dunia yang tidak disukai siapa pun,” lanjut Parker.

“Hal baiknya adalah para penggemar selalu mendukungnya dan akan terus begitu,” ungkap pria yang memperkuat timnas Inggris di Piala Dunia 1990 ini menambahkan.

Lebih lanjut, Paul Parker mengungkapkan bahwa Rasmus Hojlund kesulitan mencetak gol karena dia tak menerima dukungan bagus dari rekan setimnya.
Akan tetapi, Hojlund dapat memperlihatkan kedewasaan. Ia tidak bertindak seperti yang dilakukan legenda Man United, Cristiano Ronaldo.

“Saya pikir Hojlund frustrasi dengan rekan setimnya karena mereka tak bisa memberikan kondisi terbaik untuk mencetak gol,” kata Parker.

“Hal baik soal Hojlund adalah dia tidak menunjukkannya di lapangan dan tak pernah berprilaku seperti seorang diva yang telah dilakukan Ronaldo,” lanjut dia.

“Saya sebenarnya berpikir, Hojlund bisa mendapatkan keuntungan seandainya menjadi egois,” tuturnya.

“Dia harus memberitahu Rashford dan Garnacho untuk memberikannya bola setiap ada kesempatan,” imbuh dia.

SUMBER:KOMPAS