Setiap tindak kriminal layak dihukum, sistem keamanan ini masih dipakai hingga sekarang. Tak sedikit orang yang takut dipenjara hingga mengurungkan niatnya berbuat jahat. Namun terkadang, ada saja korban salah tangkap yang berujung di jeruji besi. Tidak dengan kisah seorang pria yang nyaris dipenjara seumur hidup ini.
Seorang pria bernama Christopher Precopia hampir menghabiskan 99 tahun di balik jeruji besi. Dia dituduh oleh mantan pacarnya atas pembobolan rumah dan serangan brutal. Namun, sebuah foto selfie sederhana berhasil menyelamatkannya.
Perjalanan berat Precopia dimulai ketika mantan pacarnya, yang namanya tidak disebutkan, melaporkan bahwa rumahnya dibobol dan dia diserang dengan kejam. Luka yang dideritanya berupa tanda ‘X’ yang diiris di dadanya dengan pemotong kotak. Precopia mengaku sudah lama tidak berkomunikasi dengan mantan pacarnya dan tidak tahu mengapa ini terjadi.
Dilansir Liputan6.com dari USA Today, Rabu (12/6/2024), pada malam 22 September 2017, Precopia mendapati dirinya ditangkap dan dijebloskan ke Penjara Williamson County, menghadapi ancaman hukuman penjara 99 tahun. Beruntung, orang tuanya membayar uang jaminan sebesar $150.000 (Rp 2.4 miliar) dan mulai memperjuangkan kebebasannya.
Pada malam dugaan serangan itu, Precopia sebenarnya sedang bersama ibunya, Erin, di sebuah hotel di Northwest Austin, Texas. Hotel ini berjarak 65 mil (104 km) dari rumah mantan pacarnya, memberikan alibi kuat bagi Precopia.
Erin merasa lega ketika mengingat bahwa pada malam itu, dia memposting foto selfie grup di Facebook. Foto tersebut memiliki geolokasi dan cap waktu yang jelas menunjukkan Precopia berada di hotel, bukan di tempat kejadian.
“Ini luar biasa. Atas karunia Tuhan dia mengatakan hal itu terjadi pada hari ketika saya benar-benar bisa, 100 persen, tahu di mana dia berada,” kata Erin.
Foto selfie tersebut menunjukkan Precopia berada di sudut kiri depan dengan beberapa orang lainnya di latar belakang. Erin juga menambahkan, “Syukurlah, saya login ke Facebook sepanjang waktu, dan saya check-in ketika saya pergi ke suatu tempat.”
Dengan bukti foto selfie tersebut, keluarga Precopia membawa kasus ini ke jaksa Bell County. Setelah sembilan bulan perjuangan hukum dan biaya lebih dari $340.000 (Rp 5.5 miliar) tuduhan terhadap Precopia akhirnya dibatalkan demi kepentingan keadilan.
Pengacara Precopia, Rick Flores, menyatakan, “Ini biasanya tidak hitam dan putih. Tapi ini adalah salah satu kasus yang saya bisa buktikan dengan pasti bahwa dia tidak melakukan pelanggaran ini.”
Mantan pacar Precopia mengklaim bahwa hubungan mereka bermasalah saat masih di sekolah menengah, yang bisa memberikan motif bagi serangan tersebut. Namun, dengan bukti kuat berupa selfie, Precopia dibebaskan dari semua tuduhan.
Kini, Precopia berkata, “Saya siap untuk benar-benar menjalani hidup saya, sesuai keinginan saya, tanpa khawatir hal ini akan kembali dan menyakiti saya.”Kasus ini menunjukkan betapa pentingnya teknologi dan media sosial dalam memberikan bukti alibi yang kuat. Selfie sederhana yang diambil pada waktu dan tempat yang tepat berhasil menyelamatkan Precopia dari hukuman penjara yang panjang.
SUMBER : LIPUTAN 6